130) Apakah yang dibawa Yesus di atas bumi?
a. Menurut Matius, Pedang (Matius
10:34).
b. Menurut Lukas, Pertentangan (Lukas
12:51).
JAWAB :
"Jangan
kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang
bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. (Matius 10:34)
versus
Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan. (Lukas 12:51)
Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan. (Lukas 12:51)
Sangat
aneh jika kedua ayat dipermasalahkan dan dianggap kontradiksi, 2 ayat itu bukanlah
pertentangan (kontradiksi) melainkan perbedaan (variasi). Matius 10:34
menggunakan kata "pedang" sebagai kata kias untuk menyatakan suatu
pertentangan yang mungkin dihadapi seseorang yang mengikut Kristus.
Pertentangan
tersebut bisa bermakna tuntutan/harga yang harus dibayar ketika seseorang
mengikut Yesus. Di dalam pernyataan ini Yesus mengungkapkan tuntutan kristiani
yang paling tinggi dan yang paling tidak mengenal kompromi. Di situ Yesus memberitahu
para pengikut-Nya akan hal-hal yang pasti mereka hadapi, karena mereka memang
benar-benar menerima tugas menjadi para utusan. Yesus menyodorkan peperangan,
dan di dalam peperangan atau pertentangan itu sangat boleh jadi bahwa lawan
dari murid Yesus adalah justru orang-orang yang sangat dekat, yaitu seisi rumah
mereka sendiri.
Seperti
biasanya, maka di dalam menyodorkan hal perang atau pertentangan ini, Yesus pun
memakai bahasa yang sudah biasa dipakai oleh orang-orang Yahudi. Orang-orang
Yahudi percaya, bahwa salah satu peristiwa yang akan terjadi pada Hari Tuhan
kelak adalah adanya perpecahan di dalam keluarga-keluarga. Para rabi
mengatakan, "Pada masa ketika Anak Daud datang, anak-anak perempuan
melawan ibu mertuanya." "Anak laki-laki akan menghinakan bapanya,
anak perempuan memberontak melawan ibunya, dan menantu perempuan melawan ibu
mertuanya, dan setiap orang bermusuhan melawan orang-orang yang ada di dalam
rumahnya sendiri." Jadi Yesus seolah-olah hendak mengatakan, "Akhir
zaman yang engkau nanti-nantikan itu telah tiba; dan campur tangan Tuhan Allah
di dalam sejarah ini ialah memecah-belah rumah tangga, kelompok serta keluarga
menjadi dua golongan."
Kalau ada
hal besar yang muncul, maka hal besar itu memang cenderung untuk membagi-bagi
orang dalam kelompok-kelompok. Hal-hal besar seperti itu selalu menyebabkan
adanya orang-orang yang berusaha untuk menjawab, atau menolak, atau bahkan
menguji dan mengkajinya. Demikianlah juga dengan kehadiran Yesus. Pertemuan
dengan Yesus akan menyebabkan setiap orang harus memilih antara menerima atau
menolak-Nya. Dan dunia serta manusia di dalamnya selalu terbagi ke dalam dua
golongan, yaitu golongan yang menerima Yesus dan golongan yang belum
menerima-Nya. Inikah yang dikiaskan dengan
kata "pedang" yaitu "pertentangan".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar