Senin, 30 Juli 2007

148) Siapa yang Menangkap Yesus?

148) Matius 26:47; Markus 14:43; Lukas 22:47; Yohanes 18:12 Siapa yang menangkap Yesus?
JAWAB:
Serombongan orang 
(Matius 26:47,50) - "Waktu Yesus masih berbicara datanglah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi. . . Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Hai teman, untuk itukah engkau datang?" Maka majulah mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya."
(Markus 14:43) - "Waktu Yesus masih berbicara, muncullah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua."
(Lukas 22:47) - Waktu Yesus masih berbicara datanglah serombongan orang, sedang murid-Nya yang bernama Yudas, seorang dari kedua belas murid itu, berjalan di depan mereka. Yudas mendekati Yesus untuk mencium-Nya.

atau
Pasukan prajurit Romawi, perwira mereka, dan utusan orang Yahudi 
(John 18:12) - "Maka pasukan prajurit serta perwiranya dan penjaga-penjaga yang disuruh orang Yahudi itu menangkap Yesus dan membelenggu Dia.

Yang ini jelas-jelas bukan kontradiksi Alkitab. Matius, Markus, dan Lukas menceritakan kepada kita bahwa ada serombongan orang mendekati Yesus di dalam taman dan mereka menangkap Dia. Yohanes menceritakan kepada kita bahwa rombongan yang menangkap Yesus adalah "pasukan prajurit serta perwiranya dan penjaga-penjaga yang disuruh orang Yahudi". Jelas, dalam rombongan orang yang mendekati Yesus itu terdapat para prajurit, perwira, dan utusan Yahudi yang melakukan penangkapan.

Selasa, 24 Juli 2007

147) Siapakah yang meminta posisi di sebelah Yesus dalam Kerajaan-Nya?

147) Matius 20:20-21 dan Markus 10:35-37 Siapakah yang meminta posisi di sebelah Yesus dalam Kerajaan-Nya?

JAWAB:
Ibu Yakobus dan Yohanes (Matius 20:20-21) - "Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya. Kata Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."

Yakobus dan Yohanes (Markus 10:35-37) - "Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!"  36Jawab-Nya kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?"  37Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu."

Kedua-duanya benar. Paling mungkin, ibu mereka duluan yang mendekati Yesus dan bertanya mengenai posisi anak-anaknya. Kemudian, anak-anaknya giliran mendekati Yesus dengan pertanyaan yang sama. Kedua pernyataan di atas tidak ada yang menyebabkan salah satu dari antara mereka menjadi mustahil.

Download Ebook Menjawab 156 Kontradiksi Alkitab Perjanjian Baru

Kamis, 19 Juli 2007

146) Markus 16:9-20 Apakah bagian akhir dari kitab Markus sungguh-sungguh merupakan bagian dari Alkitab?

146) Markus 16:9-20 Apakah bagian akhir dari kitab Markus sungguh-sungguh merupakan bagian dari Alkitab?
JAWAB:
Memang terdapat ketidaksepakatan mengenai apakah Markus 16:9-20 perlu dimasukkan dalam PB atau tidak. Bagian ini banyak ditemukan pada manuskrip-manuskrip yang tua tetapi bagian ini tidak terdapat pada dua kopi paling awal dari Alkitab komplit yang dikenal sebagai Vaticanus (350 M) dan Sinaiticus (375 M). Tambahan lagi, ada variasi lain dari bagian akhir kitab Markus yang menggantikan ayat 9-20, yakni:
"Dan mereka segera melaporkan semua kejadian ini kepada Petrus dan rekan-rekannya. Dan setelah itu, Yesus sendiri mengutus mereka dari timur hingga barat untuk menyampaikan proklamasi yang tak terpunahkan mengenai keselamatan kekal."1

Beberapa Sarjana berpendapat bahwa bagian akhir ini (Markus 16:9-20) ditulis dalam gaya yang berbeda dari gaya penulisan seluruh bagian lain kitab Markus dan bagian ini mengandung kata-kata yang tidak bergaya Markus (Non-Marcan) dan dipakai dalam gaya penulisan yang juga tidak bergaya Markus (Non-Marcan). Tampaknya ayat ini mengandung makna bahwa Yesus menampakkan diri dalam wujud yang lain (ayat 12) sehingga akan bermasalah karena Yesus bangkit dalam tubuh yang sama dengan tubuh kematian-Nya (Yohanes 2:19-21). Juga, Markus 16:16 dapat disalah-tafsirkan seolah-olah baptisan adalah bagian dari syarat keselamatan. Yang mana hal ini tidak sesuai dengan ayat-ayat lain yang mengajarkan bahwa keselamatan adalah melalui iman (Roma 5:1; 6:23; Efesus 2:8-9, dll). Apa pun yang menjadi pokok permasalahan dari perbedaan pendapat para ahli ini, tampaknya perbedaan ini patut diperhatikan.

kita percaya otoritas Firman Allah bahwa mengatakan bahwa Markus 16:9-20 adalah Asli. Kenyataannya memang ke-12 ayat ini masih diperdebatkan dan hal ini perlu diperhatikan ketika kita berkutat dengan keandalan historis dan inspirasi dari manuskrip-manuskrip PB.

Senin, 02 Juli 2007

145) Jika Yesus adalah Allah mengapa Ia tidak tahu kapan Ia akan kembali?

145)  Markus 13:32 Jika Yesus adalah Allah mengapa Ia tidak tahu kapan Ia akan kembali?
JAWAB:
(Markus 13:30-32), Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.  Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja."
 Pernyataan ini hanya ditemukan dalam Injil Markus. Jawabannya sederhana. Yesus itu adalah Allah sekaligus manusia (Yohanes 1:1,14; 20:28; Kolose 2:9) dan selama pelayanan-Nya di Yerusalem, Ia bekerja dalam keterbatasan-Nya sebagai manusia. Sebagai manusia, Yesus berjalan dan berbicara. Sebagai Allah Ia disembah (Matius 14:33; 28:9; Ibrani 1:6), kepadanya kita berdoa (Zakharia 13:9, 1 Korintus 1:2), dll. Ini disebut Hypostatic Union.
Selama pekerjaan-Nya di dunia Ia bergerak dalam kekuasaan Roh Kudus dan melakukan mujizat-Nya dengan kekuasaan Roh Kudus bukan kekuasaan-Nya sendiri. Hal ini karena Ia telah dibuat sedikit lebih rendah daripada malaikat (Ibrani 2:9) dan telah mengosongkan Diri-Nya dan telah mengambil rupa seorang manusia (Filipi 2:7). Hal ini menjelaskan mengapa dalam Matius 12:22-32, ketika kaum Farisi menuduh bahwa Yesus telah menggunakan kekutan iblis untuk mengusir setan, Yesus mengatakan hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Mengapa? Karena Yesus sebagai seorang manusia yang melayani sebagai manusia yang berada di bawah Hukum Taurat (Galatia 4:4-5) melakukan mujizat itu dengan memakai kekuasaan Roh Kudus. Hal ini menunjukkan bahwa Kristus adalah sepenuh-Nya manusia dan bergantung sepenuhnya pada Allah dan bahwa Ia bekerja dalam keterbatasan-Nya sebagai manusia. Itulah mengapa Ia mengatakan bahwa Ia tidak tahu hari maupun jam kedatangan-Nya kembali. 
Bagaimana pun, kita lihat bahwa setelah kebangkitan-Nya, Kristus dikatakan mengetahui segala sesuatu-Nya (Yohanes 21:17) dan Dia juga Mahakuasa (Matius 28:20). Karenanya, setelah kebangkitan-Nya dan pemuliaan-Nya, Tuhan Yesus benar-benar tahu segala sesuatu. Sama dengan No. 41.