Selasa, 25 April 2006

100) Apakah Perwira Kapernaum datang sendiri kepada Yesus dan meminta-Nya untuk menyembuhkan hambanya (Matius 8:5) atau ia mengirimkan beberapa orang menghadap Yesus? (Lukas 7:3-6)


100) Apakah Perwira Kapernaum datang sendiri kepada Yesus dan meminta-Nya untuk menyembuhkan hambanya (Matius 8:5) atau ia mengirimkan beberapa orang tua-tua Yahudi dan teman-temannya menghadap Yesus? (Lukas 7:3-6)  

JAWAB : (Kategori : ayat diartikan secara sempit dan salah memahami maksud penulis)  
Matius 8:5-10 
8:5 Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya:  
8:6 "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."  
8:7 Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya."  

versus  

Lukas 7:1-10  
7:1 Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum.  
7:2 Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang  hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati.  
7:3 Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.  
7:4 Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong,  
7:5 sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami."  
7:6 Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku;  
7:7 sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. 
7:8 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini! maka ia mengerjakannya."  
7:9 Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"  
7:10 Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali.  

Keadaan di atas bukanlah pertentangan, melainkan merupakan kesalahpahaman terhadap isi cerita dan maksud penulis. Kepala perwira pada awalnya mengirimkan pesan kepada Yesus melalui tua-tua Yahudi. Dan tentu tidak menutup kemungkinan bahwa ia juga datang kepada Yesus setelah terjalin kontak dengan Yesus (dihubungi tua-tua Yahudi).  Matius menyebutkan kepala perwira yang menghadap, karena memang dia yang  punya urusan (yang membutuhkan). 

Dari cerita-cerita lainnya kita tahu bahwa perbuatan seseorang yang disuruhkan untuk dikerjakan kepada orang lain adalah sebenarnya dilakukan melalui dirinya. Contoh paling jelas kita lihat dari baptisan yang dilakukan oleh murid-murid Yesus, tetapi Alkitab mengistilahkan bahwa Yesuslah yang membaptis : 
Yohanes 4:1-2  
4:1 Ketika Tuhan Yesus mengetahui, bahwa orang-orang Farisi telah mendengar, bahwa Ia memperoleh dan membaptis murid lebih banyak dari pada Yohanes
4:2  --  meskipun Yesus sendiri tidak membaptis, melainkan murid-murid-Nya, --

Selasa, 18 April 2006

99) Apakah Ucapan Yesus yang terakhir adalah, "Ya Bapa ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku" (Lukas 23:46), atau "Sudah selesai"? (Yohanes 19:30)


99) Apakah Ucapan Yesus yang  terakhir adalah, "Ya Bapa ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku" (Lukas 23:46), atau "Sudah selesai"? (Yohanes 19:30)  

JAWAB : (Kategori : Ayat-ayat diartikan secara sempit)  
Lukas 23:46  
Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring:  "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya. 

Yohanes 19:30  
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia:  "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.  

"Apa ucapan Yesus yang terakhir sebelum Ia mati?" itulah inti pertanyaan Shabbir untuk mengiring kepada pertentangan.  Namun, pertanyaan yang berbeda dari dua pihak  saksi  pada saat kejadian, tergantung dimana posisi mereka berada saat itu. Tidak ada yang salah dalam hal ini, karena mereka menggambarkan kejadian dari perspektif yang berbeda. Lukas bukanlah saksi mata langsung dalam peristiwa ini, jadi ia mencatat kata-kata  saksi yang ada di  sana pada saat itu. 

Sedangkan Yohanes adalah saksi mata peristiwa itu. Apa yang mereka berdua tuliskan adalah momen-momen  yang terakhir dari Yesus sebelum wafat-Nya.  

Dalam keseluruhan ke-4 kitab Injil, ada tercantum 7 perkataan yang diucapkan Yesus selama Ia tergantung di kayu salib, yang diistilahkan "7 perkataan salib":  

Perkataan pertama - ucapan pengampunan Lukas 23:34  
Yesus berkata: 'Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.' Dan mereka membuang undi  untuk membagi pakaian-Nya.  

Perkataan kedua - ucapan keselamatan Lukas 23:43  
Kata Yesus kepadanya: 'Aku berkata  kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.'  

Perkataan ketiga - ucapan kasih Yohanes 19:26-27  
Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: 'Ibu,  inilah, anakmu!' Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: 'Inilah ibumu!' Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.  

Perkataan keempat - ucapan penderitaan rohani Matius 27:46    279 
Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring:  'Eli, Eli, lama sabakhtani?' Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?'  
Markus 15:34  
Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: 'Eloi, Eloi, lama sabakhtani?', yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?'  

Perkataan kelima - ucapan penderitaan jasmani Yohanes 19:28  
Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia-supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci-:'Aku haus!'  

Perkataan keenam - ucapan kemenangan Yohanes 19:30  
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: 'Sudah selesai.' Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.  

Perkataan ketujuh - ucapan penyerahan. Lukas 23:46  
Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: 'Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.' Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.  

Perkataan pertama s/d ketiga diucapkan oleh Yesus Kristus antara jam 09:00 hingga tengah hari sekitar jam 12:00 kemudian gelap gulita selama tiga jam hingga jam 15:00 baru disusul empat perkataan terakhir. Perkataan salib ke 6 "Sudah selesai" dan ke 7 "Kuserahkan nyawa-Ku" adalah ucapan yang dicatat sebagai perkataan-perkataan yang paling akhir sesaat sebelumYesus menyerahkan nyawaNya.  

Jika Yesus mengatakan "sudah selesai" kemudian disusul "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku,  ataupun sebaliknya, maka sebenarnya kedua perkataan salib  yang terakhir ini justru merupakan sebuah  induk kalimat  dengan diikuti  anak kalimatnya. Dan pencatatan terhadap salah satu dari klausa kalimat itu (yang mana saja!) tetap akan terhisap sebagai ucapan Yesus yang terakhir.  

Dapat dikatakan, Lukas menuliskan kata terakhir Yesus yang ia anggap penting bagi kitabnya yang memang lebih menitikberatkan pada kemanusiaan Yesus yang menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa. Di sisi lain, Yohanes mengutip ucapan terakhir Yesus dengan melihat kepada penggenapan nubuat yang dilakukan Yesus, sehingga ia menuliskannya "sudah selesai". Dengan pemahaman ini, tidak ada pertentangan dalam ayat-ayat ini melainkan hanya perbedaan penekanan saja. 

Selasa, 11 April 2006

98) Apakah Yesus mengatakan "AllahKu, AllahKu mengapa Engkau meninggalkan Aku?" dalam bahasa Ibrani (Matius 27:46) atau dalam bahasa Aram? (Markus 15:34)


98) Apakah Yesus mengatakan "AllahKu, AllahKu mengapa Engkau meninggalkan Aku?" dalam bahasa Ibrani (Matius 27:46) atau dalam bahasa Aram? (Markus 15:34).  

JAWAB : (Kategori : Salah memahami penggunaan bahasa Ibrani)   
Matius 27:46  
"Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring:  'Eli, Eli, lama sabakhtani?  ' Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?"   
TR Translit. : peri de tên ennatên hôran aneboêsen ho iêsous phônê megalê legôn êli êli lama sabachthani  tout estin thee mou thee mou inati me egkatelipes  

Markus 15:34  
Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?  
TR Translit, kai tê hôra tê ennatê eboêsen ho iêsous phônê megalê legôn elôi elôi lamma sabachthani ho estin methermêneuomenon ho theos mou ho theos mou eis ti me egkatelipes  

Mazmur 22:2  
"Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku."  
'ÊLÎ'ÊLÎ LÂMÂH 'AZAVTÂNÎ RÂKHÔQ MÎSYÛ'ÂTÎ DIVRÊY SYA'AGÂTÎ  

Pertanyaan apakah Yesus berbicara dalam bahasa Ibrani atau bahasa Aram di  atas kayu salib dapat dijawab. Sedangkan alasan mengapa Matius dan Markus mencatat dalam dialek yang berbeda mungkin karena setelah peristiwa terjadi, cara membicarakan peristiwa itu adalah dalam bahasa Aram, dan mungkin juga disebabkan oleh para penerima Injil itu sendiri. Tetapi, semua itu bukan masalah yang valid bagi Alkitab.  

Sebagian orang memperkirakan Markus 15:34 menggunakan bahasa Aram dalam  PB  : "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?". Tetapi sebagian lainnya meragukan Yesus berbicara dalam bahasa Aram, karena orang-orang di  sekitar situ mendengar Yesus seolah Yesus memanggil Elia (Matius 27:47 dan Markus 15:35-36).  

Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Ia memanggil Elia." (Matius 27:47) 

Markus 15:35-36  
Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Lihat, Ia memanggil Elia." Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta berkata: "Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan Dia."  

Dengan penjelasan semacam ini orang akan mengatakan bahwa Yesus berteriak "Eli, Eli" dan bukan "Eloi, Eloi", mengapa? Karena dalam bahasa Ibrani ELI, dapat berarti "ALLAH-KU", ataupun kependekan dari "ELIYAHU", yaitu ELIA. Tetapi dalam bahasa Aram, "Eloi" hanya dapat berarti "ALLAH-KU", sehingga tidak mungkin dikelirukan dengan Nabi Elia.  

Tampaknya Yesus berbicara dalam bahasa Ibrani, lalu mengapa tercatat juga kata-kata-Nya dalam bahasa Aram? Perlu diketahui bahwa Yesus tinggal dalam kelompok masyarakat multibahasa. Ia amat mungkin dapat berbicara bahasa Yunani (Bahasa Internasional waktu itu, kaum pedagang, cendekiawan dan kaum pendatang), Bahasa Aram (bahasa yang digunakan oleh masyarakat Timur Dekat) dan  bahasa Ibrani (bahasa liturgis/bahasa pengajaran agama Yahudi). Bahasa Ibrani dan bahasa Aram adalah bahasa yang serumpun (bahasa Semit). Jika kedua bahasa ini sama-sama muncul dalam  kitab-kitab Injil, maka hal ini tidaklah mengherankan. Tidak menjadi masalah bagi orang Kristen jika salah satu penulis kitab Injil menggunakan bahasa Ibrani sedangkan yang lainnya menggunakan bahasa Aram yang amat mirip dengan bahasa Ibrani itu. Alasan perbedaan kedua bahasa itu, mungkin disebabkan karena ketika mengingat dan mendiskusikan kisah tentang kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus, mereka mempercakapkannya dalam bahasa Aram. Jadi itu dituliskannya dalam bahasa Aram.  

Selasa, 04 April 2006

97) Apakah Kepala Pasukan mengatakan bahwa Yesus adalah orang benar atau Yesus adalah Anak Allah?

97) Apakah kepala pasukan mengatakan bahwa Yesus adalah orang benar (Lukas 23:47) atau Yesus adalah Anak Allah? (Matius 27:54, Markus 15:39)

JAWAB : (Kategori : ayat diartikan secara sempit)
Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh, orang ini adalah orang benar!" (Lukas 23:47)

Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!" (Markus 15:39)

Pertanyaan di  atas berkaitan dengan pernyataan kepala pasukan pada saat Yesus mati di kayu salib, didasarkan pada dua ayat dalam Markus 15:39 dan Lukas 23:47. Namun seperti yang sebelum-sebelumnya, kedua ayat di  atas bukan merupakan  pertentangan melainkan pernyataan yang saling melengkapi.  

Matius 27:54 dan Markus 15:39 sama-sama setuju bahwa kepala pasukan menyatakan bahwa Yesus adalah "Anak Allah!" Tetapi Lukas 23:47 menyebutkan bahwa kepala pasukan itu mengatakan Yesus adalah "orang benar". Apakah teramat sulit dipercaya jika kepala pasukan itu mengatakan kedua-duanya? (Bahkan ada lagi ucapannya yang mungkin tidak dicatat). Pola tersebut sering terjadi dalam kesaksian kitab-kitab Injil, karena tidak satupun kitab  Injil menyatakan bahwa ucapan kepala pasukan pada salah satu ayat di atas merupakan keseluruhan ucapannya. Oleh karena itu jangan berpikiran sempit atas apa yang dikatakan oleh kepala pasukan terhadap Yesus.

Matius dan Markus lebih tertarik menuliskan pernyataan sang kepala pasukan tentang ketuhanan Yesus, di sisi lain Lukas lebih meniliknya dari segi kemanusiaan Yesus. Karena itulah, ia menangkap pernyataan kepala pasukan seperti yang tertulis dalam kitabnya.