140)
Matius 10:34; Lukas 2:14; 22:36 dan Markus 9:50; Yohanes 14:27; 16:33;
Kisah Para Rasul 10:36
Apakah Yesus datang membawa damai atau tidak?
JAWAB:
Tidak membawa damai
"Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di
atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. 35"Sebab
Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya,
menantu perempuan dari ibu mertuanya, 36dan musuh orang ialah
orang-orang seisi rumahnya." (Mat
10:34-35)
"Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas
bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan. 52Karena
mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu
rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga." (Lukas 12:51-52)
Jawab mereka: "Suatupun tidak." Kata-Nya kepada mereka:
"Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia
membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak
mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang." (Lukas 22:36)
Membawa damai
"Garam memang baik,
tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah
kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang
dengan yang lain." (Mrk 9:50)
"Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan
kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia
kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” (Yoh 14:27)
"Semuanya itu Kukatakan
kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu
menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan
dunia." (Yoh 16:33)
"Itulah firman yang Ia
suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai
sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang." (Kisah 10:36)
Konteks adalah kunci untuk memahami
kata-kata Yesus. Dalam Matius 10:34, Yesus sedang berbicara mengenai perpecahan
yang akan terjadi, perpecahan yang bahkan akan terjadi di antara anggota keluarga,
yaitu perpecahan yang terjadi karena ada anggota keluarga yang percaya dan ada
yang tidak percaya kepada Dia. Dalam sudut inilah, Kristus datang membawa
perpecahan. Konteks yang sama juga terdapat dalam Lukas 12:51.
Dalam Lukas 22:36 Yesus sedang mempersiapkan
murid-murid-Nya menghadapi kepergian-Nya. Ia mengatakan bahwa mereka harus
mempersiapkan diri dengan persediaan dan bahkan jika perlu harus membela diri.
Pada waktu para murid mendengar perkataan ini, segala sesuatu yang mereka
butuhkan masih tersedia. Tetapi, setelah penyaliban dan kenaikan-Nya, mereka
akan kembali "sendirian lagi". Mereka harus siap bekerja, menunjang
keluarga mereka sendiri, dan, jika perlu, membela diri; sehingga, kata pedang
disinggung-singgung di sini. Tentu saja, Alkitab mengajarkan bahwa orang
Kristen harus mencintai perdamaian, mengasihi, dan mengampuni. Tetapi Alkitab
juga tidak mengajurkan kita agar duduk diam ketika kita dianiaya secara tidak
benar. Kata-kata "damai" dalam ayat-ayat lainnya hanyalah mengajarkan
satu hal: kedamaian.
Yesus tidak berkontradiksi dengan diri-Nya sendiri. Ketika
kita memperhatikan Firman-Firman-Nya dalam konteks masing-masing, kita dapat
melihat apa yang sesungguhnya Ia bicarakan dan sama sekali tidak terdapat
kontradiksi dalam apa yang diajarkan-Nya.