Jumat, 30 Desember 2005

87) Mengapa dinamakan Tanah Darah?

87) Apakah "tanah darah" yang dibeli Yudas dinamakan demikian karena para imam-imam membelinya dengan uang darah (Matius 27:8) atau karena kematian yang berdarah dari Yudas? (Kisah 1:19)

JAWAB : (Kategori : Salah memahami tulisan)

Kisah 1:16-19
1:16 "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.
1:17 Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini."
1:18 -- Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.
1:19 Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri "Hakal-Dama", artinya Tanah Darah --.

Matius 27:3-8
27:3 Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua,
27:4 dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!"
27:5 Maka ia pun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.
27:6 Imam-imam kepala mengambil uang perak itu dan berkata: "Tidak diperbolehkan memasukkan uang ini ke dalam peti persembahan, sebab ini uang darah."
27:7 Sesudah berunding mereka membeli dengan uang itu tanah yang disebut Tanah Tukang Periuk untuk dijadikan tempat pekuburan orang asing.
27:8 Itulah sebabnya tanah itu sampai pada hari ini disebut Tanah Darah.

Anda mempertanyakan mengapa tanah tempat Yudas mati dan dikubur dinamakan Tanah Darah?

Matius 27:8 mengatakan alasannya karena tanah itu dibeli dengan uang darah, sedangkan menurut Anda dalam Kisah 1:19 menyebutkan bahwa tanah tersebut dinamakan demikian karena darah Yudas tertumpah dalam kematiannya. Lihatlah bahwa kedua ayat di atas sama-sama setuju bahwa tanah itu dibeli dengan uang darah. Pada permulaan ayatnya, Kisah 1:18-19 mengatakan "Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya". Jadi, asumsinya tanah itu dibeli dengan uang darah, kemudian ditambahkan kesan oleh penulis atas apa yang telah terjadi terhadap Yudas yang menemui kematiannya di atas tanah itu.

Rabu, 28 Desember 2005

86) Yudas Mati Gantung Diri atau Jatuh Tertelungkup dan perutnya Terbelah?

86) Apakah Yudas mati dengan cara gantung diri (Matius 27:5) atau jatuh tertelungkup dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah keluar ? (Kisah 1:18)

JAWAB : (Kategori : ayat diartikan sempit)

Matius 27:5 Maka ia pun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.

Kisah 1:18 Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar. Kontradiksi "semu" ini berkaitan dengan kenyataan bahwa dalam kitabnya Matius menyebutkan Yudas gantung diri, sedangkan dalam Kisah 1:18, Lukas menyatakan bahwa Yudas mati dengan cara jatuh tertelungkup hingga semua isi perutnya tumpah keluar. Kendati demikian, kedua penyataan ini sama-sama benar.

Matius 27:1-10 menyatakan dalam fakta lurus bahwa Yudas mati menggantung diri. Disisi lain, Lukas dalam tulisannya pada Kisah 1:18-19 memperkaya kesan kepada para pembacanya dengan lanjutan ceritanya, karena sesungguhnya semua orang pada saat itu sudah tahu dan tidak menyangkal bahwa Yudas mati gantung diri. Menurut cerita tradisi, Yudas menggantung diri di tepi tebing yang curam, di atas Lembah Hinom. Tetapi tali yang menggantungnya akhirnya putus dan Yudas pun jatuh ke bawah seperti yang digambarkan Lukas, Yudas jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar

Minggu, 18 Desember 2005

85) Yudas Beli sebidang tanah dengan Uang Pengkhianatan atau ia lemparkan uang ke dalam Bait Allah?

85) Apakah Yudas membeli sebidang tanah dengan uang kotor hasil pengkhianatannya terhadap Yesus (Kisah 1:18 ) atau ia melemparkan uang tersebut ke dalam Bait Allah? (Matius 27:5)

JAWAB : (Kategori : Salah memahami maksud penulis)

Kisah 1:18 -- Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.

Matius 27:5 Maka ia pun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.

Pertentangan semu di atas menanyakan "Apa yang dilakukan oleh Yudas dengan hasil uang mengkhianati Yesus?"

Kisah 1:18 meyatakan bahwa Yudas membeli sebidang tanah, sedangkan Matius 27:5 dikatakan bahwa uang itu dilempar ke dalam Bait Allah yang kemudian digunakan oleh para imam-imam untuk membeli sebidang tanah. Tetapi dengan sedikit penyidikan, ternyata kalimat dalam ayat yang satu merupakan ringkasan dari kalimat dari ayat lainnya.

Matius 27:1-10 menggambarkan secara detail peristiwa yang terjadi pada pengkhianatan Yudas terhadap Yesus, serta keabsahannya sebagai bagian dari penggenapan Kitab Suci. Khususnya, Matius mengutip kitab Zakharia 11:12-13 yang dianggap sebagai penjelasan dari nubuatan yang terdapat dalam Kitab Yeremia 19:1-13 dan Yeremia 32:6-9.

Sedangkan dalam Kisah 1:18-19, Lukas menggambarkan kesimpulan ringkas yang telah diketahui oleh orang banyak, sebagai penjelasan dari ucapan Petrus di kalangan orang-orang percaya. Ilustrasi keadaan ini dapat dilihat pada ayat 19 yang mengatakan "Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem."

Amat mungkin bahwa Kitab Injil telah beredar di antara orang-orang percaya pada saat Lukas menulis. Dengan demikian Lukas tidak perlu menjelaskan panjang lebar mengenai fakta-fakta kematian Yudas.

Senin, 05 Desember 2005

84) Apakah suara itu memberitahukan Paulus apa yang harus dikerjakannya, ketika ia masih berbaring di tanah ataukah ia diperintahkan pergi?

84) Apakah suara itu memberitahukan Paulus apa yang harus dikerjakannya, ketika ia masih berbaring di tanah (Kisah 26:16-18), ataukah ia diperintahkan untuk pergi ke Damaskus untuk mengetahui apa yang harus ia kerjakan? (Kisah 9:7, 22:10)

JAWAB : (Kategori : salah memahami konteks historis)

26:16 Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah kaulihat dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu nanti.
26:17 Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka,
26:18 untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan. (Kisah 26:16-18)

Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang juga pun. (Kisah 9:7)

22:10 Maka kataku: Tuhan, apakah yang harus kuperbuat? Kata Tuhan kepadaku: Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu.
22:11 Dan karena aku tidak dapat melihat oleh karena cahaya yang menyilaukan mata itu, maka kawan-kawan seperjalananku memegang tanganku dan menuntun aku ke Damsyik. (Kisah 22:10-11)

Seperti yang kita baca dengan jelas pada Kisal pasal 9 dan pasal 22, Paulus memang diberitahukan tugas-tugasnya di Damaskus. Tapi dalam Kisah pasal 26, konteksnya berbeda. Pada bagian ini, tampak bahwa Paulus tidak mempermasalahkan kronologis dan urutan tempat kejadian, karena ia berbicara kepada orang-orang yang telah mendengar ceritanya. Dalam Kisah 9:1-31, Lukas, penulis kitab Kisah Para Rasul menceritakan tentang pertobatan Paulus.

Selasa, 29 November 2005

83) Ketika Paulus melihat cahaya dan jatuh ke tanah, apakah teman-teman seperjalanannya juga jatuh (Kis 26:14) atau tidak jatuh ke tanah ? (Kis 9:7)

83) Ketika Paulus melihat cahaya dan jatuh ke tanah, apakah teman-teman seperjalanannya juga jatuh (Kisah Para Rasul 26:14) atau tidak jatuh ke tanah ? (Kisah Para Rasul 9:7)

JAWAB : (Kategori : salah memahami penggunaan bahasa Yunani atau ayat dipahami secara sempit)

Kisah Para Rasul 9:7 Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun.
KJV, And the men which journeyed with him stood speechless, hearing a voice, but seeing no man.

Interlinear, oi de {dan} andres {orang-orang} oi {yang} sunodeuontes {melakukan perjalanan} autô {dengannya} eistêkeisan {mereka berdiri} enneoi {tidak berkata-kata} akouontes {mendengar} men {sesungguhnya} tês phônês {suara} mêdena {tidak seorang pun} de {tetapi} theôrountes {melihat} Kisah Para Rasul 26:14 Kami semua rebah ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang mengatakan kepadaku dalam bahasa Ibrani: Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang. KJV, And when we were all fallen to the earth, I heard a voice speaking unto me, and saying in the Hebrew tongue, Saul, Saul, why persecutest thou me? it is hard for thee to kick against the pricks. Interlinear, pantôn {semua} de {dan} katapesontôn {ketika rebah} hêmôn {kami} eis {ke} tên gên {tanah} êkousa {aku mendengar/ aku mengerti} phônên {suara} lalousan {berkata} pros {kepada} me {ku} kai {dan} legousan {mengatakan} tê ebraidi {Ibrani} dialektô {dalam bahasa} saoul {Saulus} saoul {Saulus} ti {mengapa} me {Aku} diôkeis {engkau menganiaya?} sklêron {sukar} soi {bagimu} pros {ke} kentra {galah-galah untuk menghalau} laktizein {menendang} Shabbir Ally, pendebat dari Islam mau memaksakan kesimpulan bahwa ayat dalam Kisah 9:7 harus menegaskan "jatuh" atau "tidak jatuhnya" teman-teman seperjalanan Paulus.

Kisah 26:14 menyebutkan bahwa mereka semua jatuh ke tanah ketika ada cahaya memancar ke sekeliling, sebelum terdengar suara. Sebaliknya Kisah 9:7 hanya mengatakan bahwa teman-teman Saulus "termangu-mangu/tidak dapat berkata-kata" setelah suara itu terdengar (tidak ada urusannya dengan jatuh/tidaknya). Tetapi, karena mereka memang jatuh tanpa ada ayat yang menyanggahnya, maka ada cukup waktu bagi mereka untuk berdiri sementara suara itu berbicara kepada Saulus, apalagi karena perkataan suara tersebut tidak ditujukan kepada mereka. Sebaliknya bagi Saulus, ia tahu bahwa suara tersebut ditujukan kepadanya sehingga ia menjadi takut dan tiba-tiba tersadar bahwa ia telah begitu lama menyiksa dan membunuh para pengkut Yesus Kristus. Sebelumnya, ia berpikir bahwa ia melayani Tuhan dengan membunuh mereka, padahal kenyataannya tidak. Kesadaran yang menakutkan seperti inilah yang membuat orang, termasuk Saulus, tetap tersungkur di tanah lebih lama dibandingkan teman-temannya.

Senin, 28 November 2005

82) Paulus menuju ke Damaskus. Apakah orang-orang yang ikut bersamanya juga mendengar Suara itu?

82) Paulus dalam perjalanannya ke Damaskus melihat cahaya dari langit dan mendengar sebuah suara. Apakah orang-orang yang ikut bersamanya juga mendengar suara itu (Kisah 9:7) atau tidak? (Kisah 22:9)

JAWAB : (Kategori : salah paham tentang penggunaan bahasa Yunani atau ayat dipahami secara sempit)

Kisah Para Rasul 9 tidak menulis bahwa mereka mendengar suara "Yesus", tetapi "mendengar suara" saja. Ayat di bawah ini sama sekali tidak memuat "Yesus".

Kisah Para Rasul 9:7

Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun.
KJV, "And the men which journeyed with him stood speechless, hearing a voice, but seeing no man."

Interlinear, oi de {dan} andres {orang-orang} oi {yang} sunodeuontes {melakukan perjalanan} autô {dengannya} eistêkeisan {mereka berdiri} enneoi {tidak berkata-kata} akouontes {mendengar} men {sesungguhnya} tês phônês {suara} mêdena {tidak seorang pun} de {tetapi} theôrountes {melihat}

Catatan:
tandai khusus ungkapan "mendengar suara" dan "tidak melihat" Bandingkan dengan terjemahan ini

ORTHJBC, "And the anashim traveling with Rav Sha'ul had stood speechless, hearing [Sha'ul's] voice but seeing no one."

Catatan:
ORTHJBC (The Orthodox Jewish Brit Chadasha) membubuhi keterangan suara Saul, tetapi naskah asli tidak menulis demikian.
Jelas sekali bahwa mereka mendengar suara Paulus berkata, "Siapakah Engkau, Tuhan?" tetapi tidak melihat Paulus 'ngomong dengan siapa.

Kisah Para Rasul 22:9,

Dan mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar.
KJV, And they that were with me saw indeed the light, and were afraid; but they heard not the voice of him that spake to me.

Interlinear, oi {yang} de {dan} sun {bersama} emoi {-ku} ontes [ {ada} to {yang} men {sesungguhnya} phôs {cahaya} etheasanto {mereka melihat} kai {dan} emphoboi {takut} egenonto {mereka menjadi} tên de {tetapi} phônên {suara} ouk {tidak} êkousan {mereka mendengar} tou {yang} lalountos {berbicara} moi {kepadaku}
Catatan:
Anda menandai khusus ungkapan "melihat cahaya" dan "tidak mereka dengar".

Coba Anda kaji dengan teliti, kedua ayat di atas sama sekali tidak bertentangan. Walaupun kata Yunani yang persis sama digunakan untuk kedua kejadian ini (yaitu, 'akouô') namun kata ini mempunyai 2 makna yang berbeda, yaitu mereka mendengar suaranya ('akouô') suara Paulus berkata, "Siapakah Engkau, Tuhan?", tetapi mereka tidak mendengar suara Yesus yang berbicara dengan Paulus. Mereka melihat cahaya tetapi tidak melihat orang lain di sana selain dari mereka sendiri. Paulus sebaliknya, mendengarkan dan memahaminya. Maka tidak ada kontradiksi apapun.

Senin, 21 November 2005

81) Kapan Yesus naik ke Surga/Firdaus ketika di Salibkan?

81) Apakah Yesus naik ke Surga/Firdaus pada hari yang sama dengan peristiwa Penyaliban (Lukas 23:43) atau dua hari setelah penyaliban ? (Yohanes 20:17)

JAWAB :

(Kategori : Salah memahami cara Tuhan bekerja dalam sejarah)

Lukas 23:43

Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
KJV, And Jesus said unto him, Verily I say unto thee, To day shalt thou be with me in paradise.

Interlinear, kai {dan} eipen {Dia berkata} autô {kepadanya} ho iêsous {Yesus} amên {amin (sesungguhnya)} legô {Aku berkata} soi {kepadamu} sêmeron {hari ini} met {bersama} emou {Aku} esê {engkau ada} en {didalam} tô paradeisô {Firdaus}


Yohanes 20:17

Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
Interlinear, legei {berkata} autê {kepadanya} ho iêsous {Yesus} mê {janganlah} mou {Aku} aptou {engkau memegang} oupô {masih belum} gar {sebab} anabebêka {Aku naik} pros {kepada} ton patera {Bapa} mou {Ku} poreuou {pergilah} de {tetapi} pros {kepada} tous adelphous {saudara-saudara} mou {Ku} kai {dan} eipe {katakanlah} autois {kepada mereka} anabainô {Aku naik} pros {kepada} ton patera {Bapa} mou {Ku} kai {dan} patera {Bapa} humôn {mu} kai {juga} theon {Allah} mou {ku} kai {dan} theon {Allah} humôn {mu}

Anggapan bahwa Yesus bertentangan (atau kitab Injil saling bertentangan) dalam hal naik ke Sorga atau tidaknya setelah kematian-Nya di kayu salib berdasarkan asumsi yang terkait dengan "Firdaus", disamping itu masalah kontekstualisasi.

Yesus berkata kepada penjahat yang disalibkan disebelah-Nya: "sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus". Ini tentu benar walaupun penjahat itu mati pada hari yang sama di bumi ini, tetapi di Firdaus "hari ini" dapat berarti hari apa saja di bumi, karena waktu di alam akhirat lain dimensinya dari waktu dunia.

Yesus berkata kepada Maria Magdalena bahwa Ia belum "naik" (Yunani, "anabaino") kepada Bapa-Nya, tetapi kata tersebut juga dapat berarti Ia belum "pulang" kepada Bapa-Nya.

Sebelum bumi ini terbentuk, yesus ada bersama-sama dengan Allah, dan Ia adalah Allah (Yohanes pasal 1 dan Filipi 2:6-11). Tetapi kemudian Ia meninggalkan seluruh kemuliaanNya (kenosis) dan menjadi manusia sepenuhnya sekaligus Allah sepenuhnya dalam dunia ini. PerkataanNya "Aku belum pergi kepada Bapa" tidak menghilangkan kemungkinan bahwa Ia berada di Surga pada saat antara kematian dan kebangkitanNya menurut "waktu manusia" (Walaupun di Surga tidak memiliki ikatan waktu). Saya akan berikan satu kalimat analogi untuk menjelaskan hal ini meskipun tidak bisa sempurna : saya pergi ke rumah asal saya dan tempat dimana saya tumbuh tanpa harus kembali kesana. Kembali disini berarti saya pindah dan tinggal di tempat asal saya.

Tetapi untuk pemahaman yang lebih tepat tentang ayat ini, kita harus berurusan dengan konteksnya "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku …" dalam konteksnya dapat berarti, "jangan menahan Aku, Maria – Aku belum meninggalkanmu. Kamu masoh akan melihat-Ku lahi. Tetapi sekarang, Aku ingin kamu pergi dan memberitahukan kepada murid-muridKu bahwa Aku akan segera pergi kepada BapaKu, tetapi belum sekarang ini".

Baik Kristen maupun Islam, sama-sama percaya kepada kebangkitan tubuh, dan kehidupan di Akhirat. Lukas menyatakan bahwa Yesus telah mati dan Roh-Nya naik ke Firdaus, bandingkan dengan ayat ini : Lukas 23:46

Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.

Tetapi, Yohanes mengatakan bahwa tubuh Yesus dibangkitkan dari kematian, dan dalam keadaan seperti itu Ia belum naik kepada Bapa-Nya. Faktor waktulah yang membuat pernyataan di atas terkesan paradoks, tetapi sesungguhnya kedua ayat tersebut tidak saling bertentangan.

Selasa, 08 November 2005

80) 2 Penjahat di sebelah Yesus turut Menghujat atau Tidak?

80) Dua orang penjahat yang disalibkan bersama Yesus, apakah mereka turut menghujat Yesus (Markus 15:32) atau tidak ? (Lukas 23:43)

JAWAB : (Kategori : terlalu mengartikan ayat secara harfiah)

Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya kita lihat dan percaya." Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela Dia juga. (Markus 15:32)

Lukas 23:39-43

23:39 Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"

23:40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?

23:41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."

23:42 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."

23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

Pertentangan semu di atas mempertegas apakah dari dua orang penjahat yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus, kedua-duanya ikut menghujat atau hanya salah-satunya saja?.

Markus 15:23 mengatakan bahwa kedua-duanya menghujat, sedangkan Lukas 23:43 mengatakan, yang satu menghujat dan yang lainnya membela Yesus. Tidak sulit untuk melihat apa yang sedang terjadi pada saat itu. Pada awalnya emmang kedua penjahat itu sama-sama menghujat Yesus, tetapi setelah Yesus berdoa kepada Bapa, "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" (Lukas 23:34), maka salah satu diantara mereka langsung tersentuh hatinya dan berubah pikiran dan bertobat diatas kayu-salib, sedangkan yang lainnya tetap sikapnya terus menghujat.

Ada sebuah pelajaran yang dapat kita tarik dari peristiwa ini, yaitu bahwa Tuhan mengizinkan kita untuk bertobat setiap saat, tidak pedulu kejahatan dan dosa apapun yang kita perbuat. Kedua penjahat ini merupakan gambaran bagi kita semua. Beberapa diantara kita ketika berhadapan dengan Kristus terus saja menolak dan menghujat Dia, sedangkan yang lainnya mengakui bahwa mereka adalah orang berdosa dan meminta ampun kepadaNya. Kabar baiknya adalah bahwa sama seperti penjahat di kayu salib itu, kita dapat diampuni dan dibebaskan dari kesalahan kita, bahkan ketika sedang "menghadapi kematian" sekalipun.

Minggu, 30 Oktober 2005

79) Yesus Terbuka kepada semua orang atau hanya pada Para Murid?

79) Apakah Yesus mengatakan segala sesuatu secara terbuka kepada semua orang (Yohanes 18:20) ataukah Ia hanya terbuka untuk murid-murid-Nya ? (Markus 4:34; Matius 13:10-11)

JAWAB : (Kategori : Salah memahami konteks historis)

Jawab Yesus kepadanya: "Aku berbicara terus terang kepada dunia: Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah, tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi. (Yohanes 18:20)

4:33 Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka,

4:34 dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri. (Markus 4:33-34)

13:10 Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?"

13:11 Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. (Matius 13:10-11)

Alasan orang-orang mengatakan bahwa Yesus bertentangan delam hal berkata-kata secara tersembunyi atau terus terang khususnya yang berhubungan dengan perumpamaan, adalah karena kekurang-pahaman mereka terhadap isi cerita serta budaya yang mendasarinya.

Jawaban pertanyaan ini membutuhkan pengerahuan yang melatar-belakangi cerita ini, dan saya berharap penjelasan ringkas disini dapat dimengerti. Sebelumnya, kita pahami dulu apa itu perumpamaan?

Perumpamaan adalah sebuah cerita yang menjelaskan, menekankan atau mengilustrasikan suatu pengajaran, tetapi bukan pengajaran itu sendiri. Yesus adalah Rabbi (Guru) Yahudi. Dalam tulisan para Rabbi ada terdapat hampir 4000 perumpamaan. Dan sebagai seorang Rabbi, Yesus juga melakukan tradisi seperti ini. Ia menginstruksikan ajaranNya melalui perumpamaan. Yesus menggunakan cerita yang kaya yang diketahui oleh orang-orang Yahudi tentang tanaman, binatang dan lain-lain. Oleh karena itu, perumpamaan-perumpamaan Yesus mudah dimengerti oleh para pendengar-Nya.

Perumpamaan-perumpamaan itu bukan saja kaya imajinasi tetapi juga halus, sehingga bisa dimengerti oleh orang-orang awam, tetapi pada saat yang sama menyita dan memutar-mutar otak para sarjana demi mendapatkan arti yang sedalam dan seluasnya untuk perumpamaan. Jadi, Yesus seringkali memperjelas dan memperlebar arti sebuah perumpamaan kepada para pengikut dan murid-murid terdekat-Nya untuk menjawab keingintahuan mereka untuk menginstruksikan pemahaman ajaran-ajaran yang lebih jauh lagi kepada mereka, sebagaimana layaknya seorang guru Yahudi.

Hal ini dapat dilihat dari Markus 4:33-34, yang menyebutkan, "Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka (orang banyak) sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri". (Mengajarkan lebih banyak lagi supaya mereka dapat lebih mengerti dibandingkan dengan orang-orang banyak pada saat itu).

Artinya, perumpamaan bukanlah ajaran rahasia, dan juga bukan merupakan pengetahuan yang hanya dapat diketahui oleh sebagian orang yang benar-benar ingin mengetahui. Sangat tidak masuk akal (dan tidak memiliki dasar sejarah) jika dikatakan bahwa Yesus membingungkan banyak orang. Apalagi pengajaran perumpamaan juga dikenal dalam tradisi Yahudi. Yesus berkeliling berkhotbah dan memberikan pengajaran dan perintah kepada orang banyak. Jadi, ketika Yesus diadili mengenai ajaran-Nya (Yohanes 18:20), maka Ia layak berkata " Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah, tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi". Dan Yesus benar, bahwa Dia tidak melempar batu sembunyi tangan.

Banyak orang menyenangi ajaran Yesus karena banyak ajaran moral dan perumpamaan yang bagus didalamnya, tetapi tidak banyak orang yang mau mengikuti-Nya karena harga yang harus dibayar terlalu mahal (Lihat Lukas 9:57-61; 14:25-27,33). Dan hal oinilah yang baru saja dipahami oleh para pengikutNya karena mereka benar-benar mengikuti Yesus. Rahasia kerajaan Surga adalah seperti yang dikatakan dan dijelaskan kepada murid-murid-Nya dalam Matius 13:10-11 "Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?" Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak".

Rahasia tersebut intinya adalah bahwa Yesus adalah Tuhan, Yesus adalah Raja, Yesus adalah Mesias, Yesus adalah tokoh yang dibicarakan oleh para Nabi, Yesus adalah Juruselamat umat manusia, Yesus adalah Wahyu terbesar dari Tuhan, Dialah Alfa dan Omega (Wahyu 21:6-8; 22:12-16), dan Dialah satu-satunya jalan menuju Bapa di Surga.


Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya." (Yohanes 3:36)

Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (Roma 6:23)

Firman-Nya bukan saja menyelamatkan manusia tetapi juga untuk menghakimi mereka yang "mendengar tetapi tidak mengerti, melihat tetapi tidak menanggapi" (Matius 13:14) terhadap mereka yang tidak mau mengerti dan bertobat serta tunduk kepada Tuhan.
Amin.