Selasa, 01 Januari 2008

Menjawab Kontradiksi Alkitab Perjanjian Lama

Alkitab adalah Firman Tuhan. Seluruh isi Alkitab adalah kebenaran baik dalam hal ajaran maupun  data-data  yang   lain.   Kita  percaya   Tuhan  mampu   memelihara   Firman-Nya   tanpa salah   sedikitpun.  Kita   percaya   bahwa   Alkitab   adalah   Firman   Tuhan   yang   Sempurna (Perfect  Word-Mazmur   119:140)   dari  Tuhan  yang   Sempurna   (a   Perfect  God-Titus   1:2) dan   diberikan   kepada   manusia   dengan   Cara   yang   Sempurna   (a   Perfect   Manner-2   Pet 1:21,   2   Tim  3:16)   serta   dipelihara   Tuhan  dalam  bentuk  yang   Sempurna  (Perfect  Form-Mazmur 12:6-7).

Jika   saat   ini   ada   beberapa   ralat   atau   catatan   khusus   pada   Alkitab   tertentu   misalnya kesalahan   cetak,   perbedaan   terjemahan   dan   lain-lain,   maka   itu   adalah   hal   yang   wajar terjadi   dalam   proses   penerjemahan,   penyalinan,   percetakan   yang   dikerjakan   manusia sepenuhnya.   Begitu   banyak   Naskah   Salinan   Alkitab,   dari   ribuan   hingga   puluhan   ribu jumlahnya. Naskah salinan ini disalin dari Naskah asli Alkitab yang sudah rusak dimakan waktu. Semua orang Kristen percaya Naskah  Asli Alkitab tanpa  salah  sedikitpun. Dalam Naskah   salinan   yang   jumlahnya   ribuan   hingga   puluhan   ribu,   memang   tampak   adanya perbedaan-perbedaan   di   sana   sini.   Lalu,   pertanyaannya   mana  naskah   salinan   yang   bisa dipercaya tanpa salah dan sama dengan naskah asli? Saya dan Para Teolog sebagian besar percaya   bahwa   Naskah   Salinan   yang   TANPA   SALAH   SEDIKITPUN   dan   SAMA DENGAN   NASKAH   ASLI   ALKITAB   adalah   Naskah   salinan   Teks   Masoretik (Masoretic   Text=MT)  untuk  Perjanjian   Lama  dan  Naskah   salinan   Textus  Receptus  (TR) untuk Perjanjian Baru. Mengapa demikian? Untuk hal ini sudah cukup banyak buku-buku yang   menulis  mengapa   MT  dan   TR  yang   diterima  dan   diyakini   tanpa   salah   sedikitpun.

Beberapa   Terjemahan   Alkitab   yang   mengacu   pada   Naskah   salinan   MT   dan   TR   yaitu Alkitab   berbahasa   Inggris   King  James   Version   (KJV),   New   KJV   (NKJV),  KJ21  (King James abad 21) atau KJ2000, Modern KJV (MKJV), Literal Translation Version (LITV), juga Alkitab Indonesia Kitab Suci Indonesian Literal Translation (KS-ILT).

Sebagian   Teolog   berpendapat   perbedaan-perbedaan   dalam   naskah   salinan   dapat dimaklumi   karena   teknologi   belum   secanggih   sekarang,   dan   ada   faktor   human   error. Bagi   mereka,   Ajaran   Alkitab   tidak   mungkin   salah   membawa   manusia   pada   konsep pengenalan   Allah   dan   keselamatan   yang   benar   (infallible).   Dan   selanjutnya   kita   juga harus yakin   bahwa  naskah  asli  Alkitab  tidak   salah sama  sekali, kemungkinan   salah yang disebut   di   atas   hanya   terjadi   pada   salinan   dan   terjemahan   Alkitab   yang   berikutnya (inerransi).   Kristen   Fundamental   percaya   Tuhan  memelihara   Naskah   MT  dan   TR  tanpa kesalahansedikitpun,sehinggakitahari inibisa punyaAlkitabyang100% tanpa salah.

Inerransi  adalah  keyakinan   bahwa  Alkitab  dan  hanya   Alkitab  secara   keseluruhan  yakni Perjanjian   Lama  dan  Perjanjian   Baru  adalah  Firman  Tuhan  yang  tertulis   dan  tanpa   salah pada naskah aslinya.  Konsep ini didasarkan pada keyakinan bahwa Allah yang benar dan berkuasa   mampu   menyatakan   kehendak-Nya   dengan   benar   dan   sempurna.   Allah  adalah kebenaran, Dia tidak mungkin berdusta dan keliru dalam memimpin para penulis Alkitab (Ibrani   6:18,   II   Tim   2:13).   Jadi   Inerransi   bukan   merupakan   hasil   penyelidikan   empiris karena   telah   menemukan   naskah   asli   Alkitab   lalu   menyelidiki   dan   membuktikan   tidak ada   kesalahan   di   dalamnya.   Naskah   asli   Alkitab   sekarang   sudah   tidak   ada   --karena dimakan   usia,   yang   ada   hanya  salinan-salinan   dari  naskah   Asli  Alkitab--   sehingga   tidak mungkin  membuktikan   inerransi   demikian   pula   pandangan   yang   menentangnya   melalui pembuktian empiris.

Para penulis Alkitab  menuliskan kebenaran  melalui  pengamatan  hal-hal  yang  dilihat  dan didengar   secara   akurat   khususnya   yang   tetap   dapat   berlaku   bagi   orang-orang   pada zamannya   maupun  para   pembacanya   di   kemudian   hari.   Seseorang   tidak   boleh   meneliti Alkitab   dengan   standard   kebenaran   yang   berbeda   dengan   standard   yang   dipakai   pada waktu   penulisan.   Standard   berbeda   ini   harus   diperhitungkan   khususnya   dalam  meneliti tulisan   mengenai   deskripsi   alam   yang   fenomenal,   data   ilmu   pengetahuan   yang   tidak akurat, pemakaian bahasa hiperbol, pembulatan  angka, kronologis tulisan masing-masing kitab   sesuai   tujuan   penulisan,   penggunaan   kutipan   bebas   dan   lain-lain.   Alkitab   bukan buku   teks   ilmiah   yang   bertujuan   memberi   data-data   ilmiah   dan   sejarah   tetapi   bila   di dalamnya   ada   pernyataan-pernyataan   ilmu   pengetahuan   dan   sejarah,   pernyataan-pernyataan tersebut adalah benar, tidak palsu.

Para   penulis   Alkitab   menuliskan   ”kebenaran”   dengan   pengertian   bahwa   mereka menyampaikan   sebagaimana   adanya   sesuai   pengamatan.   Yang   disebut   ’salah’   adalah menulis   sesuatu   yang   tidak   sebagaimana   adanya.   Menuliskan   kebenaran   tidak   selalu berarti   tepat   secara   teknis   dalam   setiap   kata   dan   definisi   sesuai   standard   ilmu pengetahuan   atau   bahasa   modern.   Sebagai   contoh   tulisan   mengenai   jumlah   tentara   & penduduk   dalam  Alkitab  seringkali   dibulatkan  karena  penulis  memang   tidak   bermaksud menuliskan   laporan   sejarah   yang   akurat.   Demikian   pula   pemakaian   kutipan   seringkali didasarkan pada ingatan dan tidak mengutip secara hurufiah tiap kata sama persis. Hal ini wajar   dilakukan   karena   penulis   mengutip   untuk   kepentingan   pengajaran   tertentu   dan bukan   sedang   menulis   skripsi.   Alkitab   harus   dimengerti   sesuai   konteks   waktu   itu   dan tujuan   penulisannya.   Hal  utama   dalam   Alkitab  adalah   makna  teologisnya   dibandingkanketepatanteknissetiapkatadan data.

Keyakinan   tentang   Inerransi   adalah   keyakinan   terhadap   pribadi   Allah   yang   tidak mungkin  keliru  dan  mampu   menyampaikan   Firman-Nya   dengan  tepat   sekalipun   melalui manusia   yang   terbatas.   Isi   Alkitab  adalah   perkataan   Allah  sendiri   sehingga   isinya   dapat diandalkan dan memiliki otoritas. Keyakinan Inerransi sangat penting bagi kita yang saat ini   hanya   memiliki   terjemahan   dari   salinan-salinan   naskah   asli   Alkitab   yang   tetap berfungsi   dan   memiliki   otoritas.   Melalui   kritik   teks   salinan-salinan   naskah   Alkitab tersebut dipandang dapat merefleksikan naskah aslinya.  Tuhan Yesus dan para rasul pada zamannya   juga   memakai   salinan   naskah   Alkitab   Perjanjian   Lama   dan   mereka memperlakukannya   sebagai   perkataan   Allah   sendiri   (Matius   1:22;   19:4;   24:15,   Markus 12:26,36, Lukas 20:42).

Sulit   untuk   menempatkan   Alkitab  sebagai   standard   kebenaran   dan   sumber   otoritas   atasiman & kehidupan kita, jika kita menganggap di dalamnya terdapat kesalahan-kesalahan. Jika dalam  hal data-data  konkrit Alkitab bisa  salah, bagaimana bisa menjamin kebenaran dalam hal-hal yang abstrak (doktrin).

“Kontradiksi”  Alkitab   dan   bagian   Alkitab   yang   sulit   dipahami bukanlah   hal   yang   baru   bagi   para   Apologet   (Pembela   iman)   Kristen maupun   bagi   pengkritik   Kekristenan   dari   kaum   non-Kristen   dan atheis.   Alkitab  dari  dulu  memang   selalu   terus-menerus   diserang.  Dan apapun yang dikatakan kontradiksi tersebut sebenarnya sudah dijawab (1 Petrus 3:15):

Tetapi kuduskanlah Kristus  di dalam hatimu  sebagai  Tuhan! Dan siap sedialah   pada   segala   waktu   untuk   memberi   pertanggungan   jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab  dari kamu tentang   pengharapan  yang   ada  padamu,  tetapi   haruslah  dengan  lemah lembut dan hormat.

Sebagai   anak   Tuhan,   kewajiban   kita   untuk   menjelaskannya,   dengan lemah   lembut,   bukankah   dengan   demikian   Injil   tetap   diberitakan walaupun   dengan   maksud   jahat,   marilah   kita   tetap   bersukacita. Menurut pendapat salah satu pakar Alkitab Josh McDowell :  "Alkitabdapat dipercaya dan memiliki kejujuran secara historis".

Rasul Paulus pernah menyatakan hal ini dalam:

Filipi 1:15
Ada   orang   yang   memberitakan   Kristus   karena   dengki   dan perselisihan,  tetapi   ada  pula  yang   memberitakan-Nya   dengan  maksud baik.

Filipi1:18
Tetapi  tidak   mengapa,  sebab  bagaimanapun   juga,  Kristus  diberitakan, baik  dengan  maksud  palsu  maupun  dengan  jujur.  Tentang  hal  itu   aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita.

Kita   percaya   bahwa   Alkitab   adalah   Firman   Tuhan   yang   Sempurna (Perfect   Word-Mazmur   119:140)   dari   Tuhan   yang   Sempurna   (a Perfect   God-Titus   1:2)   dan   diberikan   kepada   manusia   dengan   Cara yang   Sempurna   (a   Perfect   Manner-2   Pet   1:21,   2   Tim   3:16)   serta
dipelihara   Tuhan   dalam   bentuk   yang   Sempurna   (Perfect   Form-Mazmur 12:6-7).

Dalam   buku   ini   ada   111   pertanyaan   terhadap   “kontradiksi”   Alkitab Perjanjian   Lama.   Ada   17   pertanyaan   yang   penulis   gabung   menjadi beberapa   pertanyaan   saja,   seperti   bisa   dilihat   pada   nomor   43-47. Kontradiksi pada bagian ini bisa dibuat menjadi 17 pertanyaan, namun tidak   penulis   lakukan,   karena   jawabannya   sama   untuk   17   pertanyaan tersebut.   Jadi,   jika   mau   ditotal,   buku   ini   lebih   kurang   memuat   128 pertanyaan.

Dalam buku  ini, semua ayat  Alkitab berbahasa Indonesia diambil  dari Alkitab  terbitan   LAI  (Lembaga  Alkitab  Indonesia)   Terjemahan  Baru, kecuali   disebutkan   lain,   maka   akan   ada   keterangan   tambahan   versi Alkitab bahasa Indonesia selain LAI yang penulis kutip.

Untuk   diketahui  Septuaginta  adalah   Kitab   Suci   Perjanjian   Lama dalam bahasa Ibrani yang diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani.