Jumat, 09 Juli 2004

41) Yesus naik ke surga pada hari kebangkitan-Nya atau 40 hari setelah kebangkitan-Nya?

41) Yesus naik ke surga pada hari kebangkitan-Nya atau 40 hari setelah kebangkitan-Nya?
LUKAS 24:21,29,36,51 VS KISAH PARA RASUL 1:3.
Dalam Lukas, TERTULIS: "Yesus telah naik ke surga pada hari kebangkitan-Nya atau pada malam sebelumnya", TETAPI dalam Kisah Para Rasul: "Yesus naik ke surga sesudah 40 hari setelah kebangkitan-Nya". (bertentangan kisah).

JAWAB: (Kategori : salah memahami konteks ayat)

Dalam kitab Lukas memang tidak dikatakan bahwa Yesus Naik ke surga pada 40 hari setelah kebangkitan-Nya; namun bukan berarti Yesus langsung ke Surga pada hari kebangkitan-Nya; Lukas 24 juga menuliskan beberapa kegiatan yang dilakukan Yesus dan itupun tidak menuliskan dilakukan dalam 1 hari; Bagaimana bisa penulis kontradiksi ini menyimpulkan 1 hari atau bahkan malam sebelumnya?

Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. (Kisah 1:3)

Lukas 24:50-53
24:50 Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka.
24:51 Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga.
24:52 Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita.
24:53 Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.

EMPAT KEJADIAN YANG BESAR
Dalam Alkitab PB kita baca tentang 4 kejadian yang menandai kehidupan Tuhan, Pelepas kita selama berada di dunia ini. Keempat kejadian ini membentuk 4 mata rantai dari kelepasan.
1. Yesus menjadi manusia
2. Penderitaan-Nya dan Kematian-Nya di kayu salib
3. Kebangkitan-Nya
4. Kenaikan-Nya ke Surga
Mengapa Tuhan masih harus berada di bumi ini 40 hari lamanya sesudah kebangkitan-Nya dan tidak langsung naik ke Surga?

KEBANGKITAN
Mari kita mulai dengan mengemukakan bahwa kenyataan kenaikan ke Surga tidak pernah akan dimengerti, bila keajaiban kebangkitan tidak diresapi. Bila Surga adalah tujuan akhir kita (tempat di mana orang hidup dan sekali lagi hidup), bagaimanakah tempat dengan kehidupan yang berbunga, ya, kehidupan kekal dapat dicapai, jika kehidupan itu tidak dimulai dari dunia ini.
Dalam Yohanes 6:22-59. Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya mengenai roti kehidupan dan coba menjelaskan kepada mereka bahwa Dialah Roti Hidup itu yang turun dari Surga. Bahwa mereka harus makan roti itu jika mereka ingin memperoleh hidup yang kekal. Dalam pembahasan ini Yesus secara berangsur-angsur beralih ke pembicaraan mengenai makan daging-Nya dan minum darah-Nya, “Barang siapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, memperoleh hidup yang kekal”.
Pada kesempatan inilah Tuhan menunjuk pada kenyataan kenaikanNya ke Surga, pada waktu Ia berkata: “kecil hatikah kamu karena kata-kata itu? Dan bagaimanakah jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia berada sebelumnya? Roh-lah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna.”
Maukah mereka merasakan keindahan kenyataan Kenaikan, haruslah mereka berada dalam roh Kebangkitan. Demikianlah kita melihat hubungan Kenaikan ke Surga dan Kebangkitan erat sekali. Itu sebabnya kita berhenti sebentar pada Kebangkitan. Empatpuluh hari lamanya Tuhan berada di dunia ini setelah Ia bangkit dari kuburan. Angka 40 mempunyai arti kematian segala daging (ingat akan kejadian air bah, waktu Musa berpuasa dan Yesus dicobai di padang pasir).
Perjalanan keliling selama 40 hari Tuhan Yesus di dunia ini adalah untuk meyakinkan murid-murid-Nya. Pikiran kedagingan tidak boleh mengurangi kenyataan ini. Kekurangan iman murid-murid ini tidak boleh mengeruhkan kebenaran ini. Kenyataan ini harus menjadi pegangan mereka yang telah melihat Dia. Tuhan menyatakan diriNya di berbagai tempat dan pada berbagai orang. Ia tidak dilihat oleh seseorang saja, tetapi kebangkitannya disaksikan oleh lebih dari 500 orang menurut I Korintus 15:6, bukan sebagai hantu. Tidak ada yang begitu nyata seperti kebangkitanNya. Empat puluh hari diperlukan untuk meneguhkan kebenaran yang besar ini. Bukan saja untuk meneguhkan, tetapi juga untuk memberi penghiburan kepada murid-murid-Nya. Air mata dihapus, tidak terasa lagi sebagai suatu musibah bila Yesus pergi, karena mereka teringat akan kata-kata Yesus: “Adalah berguna bagi kamu, bila Aku pergi, jika tidak, Penghibur (Roh Kudus) tidak akan datang padamu.” Anehnya, 40 hari lamanya tidak ada yang bersungut-sungut, tidak ada ahli Torat atau orang Farisi yang menentang-Nya. Tidak ada orang jahat yang melontari Dia dengan batu.

KENAIKAN KE SURGA
Lukas menceritakan kepada kita: Dia membawa mereka ke Betania dan sambil mengangkat tanganNya, Ia memberkati mereka. Kedua bagian Alkitab ini tidak bertentangan, karena tempat Yesus naik ke Surga adalah Bukit Zaitun dari mana Betania dapat dilihat dan juga jalan ke Yerusalem. Suatu pemandangan yang indah. Langit terbuka, rumah penuh kebahagiaan dan jalan yang dijalani oleh Kristus, dengan kaki-kaki penuh berkat. Murid-murid semuanya pergi mengikuti Dia dan banyak yang terheran-heran melihat Pelepas yang tersalib, berjalan-jalan. Mereka melintasi sungai Kidron dan langsung ke bukit Zaitun. Di sinilah terjadi apa yang belum pernah dilihat mata mereka. Dia naik ke Surga sebagai Raja, berbeda dengan Elia, tiada kereta berapi yang mengangkatNya, tidak ada malaikat, tetapi oleh kekuatan Roh-Nya sendiri. Sekali lagi untuk yang terakhir kali segala mata memandang sosok Ilahi, terpaku mereka memandang-Nya, sampai awan menutup pandangan murid-murid-Nya.

RAJA YANG MULIA
Dia, Yesus yang tersalib dan dihina, Pembebas Dosa yang telah bangkit, melepaskan Efod-Nya sebagai Imam Besar (menempuh jalan penderitaan salib) dan jubah biru (jubah kebangkitan) untuk masuk ke pintu gerbang kekal sebagai Raja mulia. “Angkatlah kepalamu hai pintu-pintu gerbang, terangkatlah kamu hai pintu-pintu berabab-abad, supaya masuk raja kemuliaan. Siapa Raja kemuliaan itu? Tuhan, jaya dan perkasa dalam peperangan. Terangkatlah hai pintu-pintu gerbang, hai pintu-pintu berabad-abad, supaya masuk Raja kemuliaan. Siapakah Dia Raja kemuliaan ini? Tuhan, semesta alam, Dialah Raja kemuliaan. Sela.” Mazmur 24:7-16. Dan kita melihat Dia Raja kemuliaan duduk di atas singgasana yang pernah ditinggalkan-Nya 33 ½ tahun lamanya untuk menyelesaikan tugas-Nya sampai tuntas. Sesudah Ia menyelesaikan karya penyelamatan. Dalam Mazmur 47 kita diingatkan berulangkali untuk bersorak-sorai dan menyanyikan Mazmur karena-Nya.

ARTI KENAIKANNYA KE SURGA
Jadi Tuhan telah naik ke Surga dan duduk di atas takhta-Nya. Lalu sekarang bagaimana? Apakah yang akan terjadi? Inilah hal pokok yang sangat menentukan, yang harus diminta oleh tiap-tiap orang Kristen yang sungguh-sungguh dengan berapi-api dengan hati yang penuh kerinduan. Kita mengetahui bahwa peristiwa kenaikan bukanlah peristiwa yang berdiri sendiri. Untuk tiap orang Kristen yang telah disucikan oleh darah-Nya, hal ini sangat berharga. Kami ulangi lagi pernyataan ini: Apakah artinya kenaikan Yesus bagi kita? Dalam pendahuluan, sudah kami tunjukkan dalam Lukas 24. Begitu jelas tertulis: “Sambil mengangkat tangan-Nya, IA MEMBERKATI MEREKA, dan pada waktu Ia memberkati mereka terjadilah ... “
Dengan kata lain, berkat itu berlaku terus-menerus. Berkat itu tidak diberikan untuk saat itu saja, tetapi mengandung nubuatan berkat yang berlanjut. Inilah berkat yang berhubungan dengan kenaikan-Nya. Dalam Mazmur 24:3-6 diberikan syarat-syarat untuk dapat menerima berkat kenaikan tersebut. “Siapakah yang boleh naik ke atas gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang-orang yang bersih tangannya dan murni hatinya yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan dan yang tidak bersumpah palsu. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia. Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub. Sela.” Mazmur 24:3-6.

TUJUAN BERKAT INI
Telah kita lihat syarat-syarat untuk dapat menerima berkat yang berhubungan dengan kenaikan. Kita akan maju selangkah dan melihat apa tujuannya, sehingga berkat ini diberikan dan apakah isi berkat itu. Mari kita baca Efesus 4:8-16. Bagian Alkitab ini telah dikutip rasul Paulus dari Mazmur 68:19. Yang dikutipnya adalah: “Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia.” Kalimat yang di atas menyatakan tujuan Tuhan Yesus naik ke Surga dan tujuan ini adalah: untuk mencurahkan Roh Kudus-Nya dan melalui Roh Kudus membagi-bagikan karunia-karunia rohani kepada setiap jemaat-Nya.
Kita berhenti sebentar kepada kalimat: Ia membawa tawanan- tawanan. Apa yang dimaksud dengan kalimat itu? Nabi Yesaya pernah berkata, Yesaya 14:16-17, bahwa setan oknum yang mengadakan kekacauan di atas bumi, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah. Jadi setan inilah yang merupakan penjara sehingga kita tertawan dan tidak dapat pulang ke rumah. Penjara ini adalah DOSA, kematian dan neraka. Dalam Alkitab kita dapati contoh-contoh yang indah, bahwa anak-anak yang hidup melepaskan orang-orang yang tertawan sehingga dapat kembali pulang ke rumah. Ingatlah akan perempuan yang berzinah yang tertangkap basah, pemuda dari Nain yang dibangkitkan, pembunuh di kayu salib. Kepada kelompok ini yang hidup dalam lumpur dosa yang ditarik keluar dari kematian dan neraka, TUHAN INGIN MEMBERIKAN BERKAT KENAIKANNYA. Lihatlah tangan-Nya yang berlubang paku karena kita, sampai saat terakhir tangan-tangan ini memberkati dan masih mau memberkati. Banyak orang telah mengalami berkat dari tangan berlobang paku ini.
Arahkanlah matamu tetap pada tangan-tangan ini, dan dengarlah apa yang dikatakan bagian kedua: “dan Dia memberi pemberian-pemberian kepada umat-Nya”, dan ditempat lain tertulis “dan dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar” (Kisah 2:33) dan dalam Markus 16:19-20, “... dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.” Terpujilah Nama Yesus, tidak pernah perbendaharaan-Nya kehabisan, tidak pernah sumber mata air berhenti mengalir.
“Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-cucumu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.” Kisah 2:39

SUATU BERKAT YANG LEBIH BESAR LAGI
Dalam Efesus 4 kita baca bahwa berkat yang ada lebih lagi dari pada hanya pencurahan karunia. Kenaikan ke Surga membawa kita melalui karunia dan jabatan rohani ke dalam suatu KESATUAN PENGAJARAN DAN KESATUAN TUBUH KRISTUS. Inilah suatu pemikiran yang ajaib dan mulia dalam kaitan dengan kenaikan ke Surga. Hal ini membawa jemaat sebagai mempelai wanita kepada KESATUAN MEMPELAI KRISTUS, yang oleh baptisan Roh Kudus, diberi tempat bersama Yesus, sang mempelai Pria di Surga (Efesus 2:6). Tidak ada manusia yang mampu membawa persatuan. Kita hanya dapat mengharapkannya dari Kristus dan Roh Kudus bila kemuliaan-Nya dinyatakan.

3 komentar:

  1. Nazaret Tour menyediakan paket perjalanan ziarah ke Tanah Perjanjian Israel dan Eropa Lourdes. Kunjungi website kami di www.nazarettour.co.id untuk informasi lebih lanjut. Tuhan memberkati!

    BalasHapus