Minggu, 30 Oktober 2005

79) Yesus Terbuka kepada semua orang atau hanya pada Para Murid?

79) Apakah Yesus mengatakan segala sesuatu secara terbuka kepada semua orang (Yohanes 18:20) ataukah Ia hanya terbuka untuk murid-murid-Nya ? (Markus 4:34; Matius 13:10-11)

JAWAB : (Kategori : Salah memahami konteks historis)

Jawab Yesus kepadanya: "Aku berbicara terus terang kepada dunia: Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah, tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi. (Yohanes 18:20)

4:33 Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka,

4:34 dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri. (Markus 4:33-34)

13:10 Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?"

13:11 Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. (Matius 13:10-11)

Alasan orang-orang mengatakan bahwa Yesus bertentangan delam hal berkata-kata secara tersembunyi atau terus terang khususnya yang berhubungan dengan perumpamaan, adalah karena kekurang-pahaman mereka terhadap isi cerita serta budaya yang mendasarinya.

Jawaban pertanyaan ini membutuhkan pengerahuan yang melatar-belakangi cerita ini, dan saya berharap penjelasan ringkas disini dapat dimengerti. Sebelumnya, kita pahami dulu apa itu perumpamaan?

Perumpamaan adalah sebuah cerita yang menjelaskan, menekankan atau mengilustrasikan suatu pengajaran, tetapi bukan pengajaran itu sendiri. Yesus adalah Rabbi (Guru) Yahudi. Dalam tulisan para Rabbi ada terdapat hampir 4000 perumpamaan. Dan sebagai seorang Rabbi, Yesus juga melakukan tradisi seperti ini. Ia menginstruksikan ajaranNya melalui perumpamaan. Yesus menggunakan cerita yang kaya yang diketahui oleh orang-orang Yahudi tentang tanaman, binatang dan lain-lain. Oleh karena itu, perumpamaan-perumpamaan Yesus mudah dimengerti oleh para pendengar-Nya.

Perumpamaan-perumpamaan itu bukan saja kaya imajinasi tetapi juga halus, sehingga bisa dimengerti oleh orang-orang awam, tetapi pada saat yang sama menyita dan memutar-mutar otak para sarjana demi mendapatkan arti yang sedalam dan seluasnya untuk perumpamaan. Jadi, Yesus seringkali memperjelas dan memperlebar arti sebuah perumpamaan kepada para pengikut dan murid-murid terdekat-Nya untuk menjawab keingintahuan mereka untuk menginstruksikan pemahaman ajaran-ajaran yang lebih jauh lagi kepada mereka, sebagaimana layaknya seorang guru Yahudi.

Hal ini dapat dilihat dari Markus 4:33-34, yang menyebutkan, "Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka (orang banyak) sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri". (Mengajarkan lebih banyak lagi supaya mereka dapat lebih mengerti dibandingkan dengan orang-orang banyak pada saat itu).

Artinya, perumpamaan bukanlah ajaran rahasia, dan juga bukan merupakan pengetahuan yang hanya dapat diketahui oleh sebagian orang yang benar-benar ingin mengetahui. Sangat tidak masuk akal (dan tidak memiliki dasar sejarah) jika dikatakan bahwa Yesus membingungkan banyak orang. Apalagi pengajaran perumpamaan juga dikenal dalam tradisi Yahudi. Yesus berkeliling berkhotbah dan memberikan pengajaran dan perintah kepada orang banyak. Jadi, ketika Yesus diadili mengenai ajaran-Nya (Yohanes 18:20), maka Ia layak berkata " Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah, tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi". Dan Yesus benar, bahwa Dia tidak melempar batu sembunyi tangan.

Banyak orang menyenangi ajaran Yesus karena banyak ajaran moral dan perumpamaan yang bagus didalamnya, tetapi tidak banyak orang yang mau mengikuti-Nya karena harga yang harus dibayar terlalu mahal (Lihat Lukas 9:57-61; 14:25-27,33). Dan hal oinilah yang baru saja dipahami oleh para pengikutNya karena mereka benar-benar mengikuti Yesus. Rahasia kerajaan Surga adalah seperti yang dikatakan dan dijelaskan kepada murid-murid-Nya dalam Matius 13:10-11 "Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?" Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak".

Rahasia tersebut intinya adalah bahwa Yesus adalah Tuhan, Yesus adalah Raja, Yesus adalah Mesias, Yesus adalah tokoh yang dibicarakan oleh para Nabi, Yesus adalah Juruselamat umat manusia, Yesus adalah Wahyu terbesar dari Tuhan, Dialah Alfa dan Omega (Wahyu 21:6-8; 22:12-16), dan Dialah satu-satunya jalan menuju Bapa di Surga.


Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya." (Yohanes 3:36)

Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (Roma 6:23)

Firman-Nya bukan saja menyelamatkan manusia tetapi juga untuk menghakimi mereka yang "mendengar tetapi tidak mengerti, melihat tetapi tidak menanggapi" (Matius 13:14) terhadap mereka yang tidak mau mengerti dan bertobat serta tunduk kepada Tuhan.
Amin.

Kamis, 27 Oktober 2005

78) Yesus mati sebelum atau sesudah Tirai Bait Allah Terbelah Dua?

78) Apakah Yesus mati sebelum tirai Bait Allah terbelah dua (Matius 27:50-51); Markus 15:37-38) atau setelahnya ? (Lukas 23:45-46)

JAWAB : (Kategori : salah mengartikan ayat)

Matius 27:50-51

27:50 Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.

27:51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,

Markus 15:37-38

15:37 Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya.

15:38 Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah.

Lukas 23:45-46

23:45 sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua.

23:46 Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.

Ketiga kutipan di atas menunjuk kepada fakta bahwa pada saat Yesus mati maka tirai Bait Allah (Bait Suci) terbelah dua. Apakah hanya karena Matius dan Markus menceritakan peristiwa kematian Yesus lebih dulu daripada terbelahnya tirai Bait Allah, sedangkan Lukas sebaliknya, maka ayat-ayat diatas dapat dianggap saling bertentangan? Justru Matius menggambarkan bahwa kedua peristiwa terjadi "bersamaan" dan kedua penulis lainnya tidak menyangkal hal ini.

Mereka semua setuju bahwa dua peristiwa di atas terjadi secara berbarengan dan justru menjadi alasan yang kuat; karena tirai Bait Allah tersebut melambangkan batas pemisahan antara Allah dan manusia. Ketika tirai tersebut terkoyak dengan matinya Sang Mesias, maka manusia kini memiliki kembali kesempatan untuk tidak dipisahkan (yang dulu terhilang oleh pengusiran Adam dari Hadirat Allah di taman Eden) dan kini dipersatukan kembali dengan Allah.

Kamis, 20 Oktober 2005

77) Yesus Sudah Disalibkan atau Belum?

77) Apakah Yesus sudah disalibkan (Markus 15:23) atau masih berada di tempat Pilatus (Yohanes 19:14) pada jam enam ketika penyaliban terjadi?

JAWAB : (Kategori : Salah memahami konteks historis)

Markus 15:25-33

15:25 "Hari jam ketiga ketika Ia disalibkan." (harfiah)

KJV, And it was the third hour, and they crucified him.

Interlinear, ên {waktu itu} de {adapun} hôra {jam} tritê {ketiga} kai {ketika} estaurôsan {mereka menyalibkan} auton {Dia}

Note : Markus menggunakan sistem waktu Yahudi :

jam ketiga adalah jam 9:00 pagi WIB (pembagian waktu sekarang)

15:33 Pada jam keenam, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai jam kesembilan. (harfiah)

KJV, And when the sixth hour was come, there was darkness over the whole land until the ninth hour.

Interlinear, genomenês {ketika tiba} de hôras {jam} hektês {keenam} skotos {kegelapan} egeneto {datang} eph {atas} olên {seluruh} tên gên {tanah} heôs {sampai} hôras {jam} ennatês {kesembilan}


Note : Markus menggunakan sistem waktu Yahudi :

- jam keenam adalah jam 12:00 siang WIB (pembagian waktu sekarang)

- jam kesembilan adalah jam 15:00 sore WIB (pembagian waktu sekarang)


Yohanes 19:14

"Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam keenam. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu: 'Inilah rajamu!'" (harfiah)

KJV, And it was the preparation of the passover, and about the sixth hour: and he saith unto the Jews, Behold your King!

Interlinear, ên {(itu) adalah} de {adapun} paraskeuê {(hari persiapan)} tou paskha {hari Paskah} hôra {jam} de {(itu) adalah} hôsei {kira-kira} hektê {keenam} kai {lalu} legei {ia berkata} tois {kepada orang-orang} ioudaiois {Yahudi} ide {ini;ah} ho basileus {Raja} humôn {mu}


Catatan : Yohanes menggunakan sistem waktu Romawi, jam ke-6 adalah sama dengan jam 6:00 pagi WIB (waktu sekarang).

Seperti yang telah dijelaskan, kita dapat memahami bahwa para penulis kitab Injil Sinoptik (Matius, Markus dan Lukas) menggunakan sistem bilangan waktu yang berbeda dengan Yohanes. Para penulis Injil sinoptik memakai sistem tradisional Ibrani (sistem pembagian waktu Yahudi), demikian : Mulai perhitungan sistem jam Yahudi : malam dibagi menjadi empat bagian masing-masing lamanya tiga jam :

- Jaga pertama dihitung mulai matahari terbenam yaitu jam 18:00 - 21:00,

- Jaga kedua dari jam 21:00-24:00,

- Jaga ketiga dari jam 00:00 - 03:00,

- Jaga keempat dari jam 03:00 - 06:00.


Pagi & siang matahari terbit ± jam 06:00 WIB

Jam ke- 1, jam 07:00 WIB

Jam ke- 2, jam 08:00 WIB

Jam ke- 3, jam 09:00 WIB

Jam ke- 4, jam 10:00 WIB

Jam ke- 5, jam 11:00 WIB

Jam ke- 6, jam 12:00 WIB

Jam ke- 7, jam 13:00 WIB

Jam ke- 8, jam 14:00 WIB

Jam ke- 9, jam 15:00 WIB

Jam ke-10, jam 16:00 WIB

Jam ke-11, jam 17:00 WIB

Sebaliknya Yohanes menggunakan sistem perhitungan jam menurut orang-orang romawi, yang "satu harinya dihitung mulai dari tengah malam sampai dengan tengah malam berikutnya" seperti sistem waktu yang kita pergunakan saat ini (Reff : Pliny the Elder (natural History 2.77) dan Macrobius (Saturnalia 1.3) dapat memberikan informasi lebih banyak mengenai hal ini.

Jadi penyaliban Yesus yang dilaksanakan pada pukul 3 menurut perhitungan jam Yahudi, adalah sama dengan jam 9:00 pagi menurut perhitungan jam Romawi.

Jawaban di atas bukan asal memelintir, melainkan benar-benar bahwa Yohanes menggunakan sistem hitungan waktu cara Romawi, walaupun ia adalah orang Yahudi, sama seperti Matius, Markus dan Lukas. Injil Yohanes ditulis setelah ketiga Injil sebelumnya telah ditulis, yaitu sekitar tahun 90M. pada saat itu Yohanes sedang tinggal di Efesus, yang menjadi ibukota propinsi Roma di Asia, sehingga ia menjadi terbiasa menggunakan waktu berdasarkan cara orang-orang Roma. Bukti lebih jauh dapat ditemukan dalam tulisan Yohanes 20:19 "Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu", itu berarti hari minggu malam, sedangkan menurut orang Ibrani itu adalah hari berikutnya, karena sebuah hari menurut sistem Yahudi pada waktu itu adalah dimulai pada saat matahari terbenam.

Senin, 17 Oktober 2005

76) Yesus memikul salib-Nya sendiri atau Tidak?

76) Apakah Yesus memikul salib-Nya sendiri (Yohanes 19:17) atau tidak ? (Matius 27:31-32) atau Siapa orang yang memikul salib Yesus menuju Tempat Tengkorak (Golgota)?

a. Simon Kirene (Markus 15:20-21; Matius 27:31-32; Lukas 23:26).
b. Yesus sendiri (Yohanes 19:17).

JAWAB : (Kategori : Salah mengartikan ayat, atau ayat dicocokkan dengan pertimbangan sempit)

19:17 Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota.

19:18 Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah. (Yohanes 19:17-18)

27:31 Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan.

27:32 Ketika mereka berjalan ke luar kota, mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene yang bernama Simon. Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus. (Matius 27:31-32)


bandingkan dengan : Markus 15:20b-22

15:20b Kemudian Yesus dibawa ke luar untuk disalibkan.

15:21 Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.

15:22 Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak.

Yohanes 18:17 menyatakan bahwa Yesus memikul salibnya sendiri ke tempat yang bernama "tempat tengkorak". Sedangkan Matius 27:31-32 mengatakan bahwa Ia disalibkan di Golgota tetapi Simon dari Kirene lah yang dipaksa untuk memikul salibNya menuju ke Golgota. Markus 15:20b-22 sama dengan Matius memberikan informasi tambahan bahwa Yesus mulai memikul salib sejak dari istana Pilatus (Praetorium). Sedangkan Simon, ia sedang berjalan dari luar kota melintasi jalan yang dilalui oleh Yesus yang sedang memikul salib. Ini menunjukkan bahwa Yesus telah melalui jalan yang cukup jauh, mulai dari tempat Pilatus sampai di jalan tersebut. Saat itu, kondisi Yesus teramat lemah akibat dicambuk dan disiksa, dan Ia tidak sanggup lagi membawa salib yang berat sehingga Ia terjatuh dan hampir tak mampu berjalan kedepan. Melihat hal ini, seorang pasukan kemudian memaksa Simon untuk menggantikan Yesus membawakan salibNya. Lukas 23:26 juga sepakat menyatakan bahwa Simon ditahan untuk ganti memikul salib Yesus, sementara Yesus dibebaskan dari pikulan.

Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib itu di atas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus. (Lukas 23:26)

Dengan demikian tidak ada pertentangan, Yesus yang memulai memikul salib tetapi kemudian Simon yang mengambil alih di tengah-tengah perjalanan, sampai ke tempat tujuan.

Jawaban atas perbedaan ini sangatlah sederhana jika kita melihat ke dalam konteks masing-masing ayat. Yesus telah mengalami jam-jam siksaan fisik yang sangat traumatis bagi tubuhnya. Mohon perhatikan ayat-ayat berikut ini yang diurutkan menurut urutan siksaan-Nya dan perhatikanlah trauma fisik yang diderita-Nya sebelum Ia tiba pada salib-Nya.

Berkeringat darah "Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah." (Lukas 22:44).

Ia ditampar "Ketika Ia mengatakan hal itu, seorang penjaga yang berdiri di situ, menampar muka-Nya sambil berkata: "Begitukah jawab-Mu kepada Imam Besar?" 23Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?" (Yohanes 18:22-23).

Ia ditinju dan dipukul "Lalu mulailah beberapa orang meludahi Dia dan menutupi muka-Nya dan meninju-Nya sambil berkata kepada-Nya: "Hai nabi, cobalah terka!" Malah para pengawalpun memukul Dia." (Markus 14:65).

Ia disesah "Lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan." (Matius 27:26).

Mahkota duri di atas kepala-Nya dan dipukul kepala-Nya "Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai Raja orang Yahudi!" 30"Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya. 31Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan (Matius 27:29-31).

Orang terhukum harus memikul kayu salibnya sendiri ke tempat penyaliban. Yesus memang memikul salib-Nya pada awalnya, tetapi tidak sanggup membawanya terlalu jauh setelah trauma fisik yang baru saja Ia alami. Ia jatuh. Pada waktu jatuh itulah, tentara Roma menyuruh Simon dari Kirene membawa salib-Nya ke Golgota.