Rabu, 17 Agustus 2005

73) Yesus membersihkan Bait Suci pada hari pertama atau keesokan harinya

73) Ketika Yesus masuk ke Yerusalem apakah Ia membersihkan Bait Suci pada hari pertama (Matius 21:12) atau pada keesokan harinya ? (Markus 11:1-17)

JAWAB : (Kategori : Salah memahami maksud penulis)

Baca Matius 21:10-23 dan Markus 1:1-17

Kunci untuk memahami pertentangan di atas terletak pada cerita Matius. Sesekali Matius menyusun penulisannya berdasarkan topik dan bukan urutan waktu. (Perhatikan nomor di bawah) untuk lebih jelasnya.

Dengan pemahaman ini, mungkin saja Matius hanya bermaksud menghubungkan upaya pembersihan Bait Suci dengan masuknya Yesus ke Yerusalem, walau pembersihan Bait Suci memang baru dilakukan pada keesokan harinya. Matius 21:12 menyatakan bahwa "Yesus masuk ke Bait Allah" tetapi tidak disebutkan begitu jelas apakah itu dilakukan begitu tiba di Yerusalem. Baru pada ayat 17 dikatakan bahwa Ia meninggalkan Yerusalem menuju Betania dan bermalam di situ. Markus 11:11 juga menunjukkan bahwa Ia pergi ke Betania untuk bermalam, tetapi hal itulah yang dilakukan oleh Yesus setiap malam selama seminggu itu mereka berada di Yerusalem.

Matius 21:23 mengatakan : "Lalu Yesus masuk ke Bait Allah" sama seperti pada Matius 21:12. Tetapi Lukas 20:1 menceritakan bahwa "pada suatu hari ketika Yesus …. Ada di Bait Allah", yang mana menunjukkan waktu yang tidak menyambung waktu pengutukan pohon ara.

Berdasarkan keterangan di atas, kemungkinan alurnya adalah sebagai berikut : Yesus datang ke Bait Suci (Bait Allah) ketika Ia dielu-elukan masuk ke Yerusalem, berkeliling di sana dan kemudian beristirahat di Betania. Keesokan paginya Ia mengutuk pohon ara dalam perjalanan ke Yerusalem (sehingga semua daun pada pohon ara itu kering dan layu) lalu membersihkan Bait Suci ketika Yesus tiba di sana. Kemudian Yesus kembali lagi ke Betania malam itu, dan mungkin karena saat itu sudah hampir malam, pohon ara yang layu itu tidak menjadi perhatian para murid-murid-Nya. Baru pada keesokan paginya mereka melihat apa yang telah terjadi pada pohon ara tersebut.

Minggu, 07 Agustus 2005

72) Apakah Yohanes Pembaptis mengenali Yesus atau tidak setelah Ia dibaptis?

72) Apakah Yohanes Pembaptis mengenali Yesus (Yohanes 1:32-33) atau tidak (Matius 11:2) setelah Ia dibaptis?

JAWAB : (Kategori : Salah mengartikan ayat)

Yohanes 1:29-36

1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

1:30 Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.

1:31 Dan aku sendiri pun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel."

1:32 Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya.

1:33 Dan aku pun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus.

1:34 Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah."

1:35 Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya.

1:36 Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"

Matius 11:2-6

11:2 Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus,

11:3 lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?"

11:4 Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat:

11:5 orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.

11:6 Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."

Yohanes 1:29-36 menjelaskan dengan terang benderang betapa Yohanes mengenal Yesus. Kita tidak punya peluang untuk meragukan hal ini! Sedangkan Matius 11:2 terjadi setelah peristiwa di atas, dan sementara waktu itu berlangsung banyak hal-hal baru. Pengetahuan Yohanes tentang Yesus pada mulanya adalah terbatas, tampaknya kemudian ia tidak mengikuti perkembangan selanjutnya yang agak membingungkan dirinya. Ia tak tahu bagaimana bentuk pelayanan Yesus. Matius 3:11-12 mencatat beberapa hal saja yang Yohanes ketahui :

3:11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

3:12 Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."

Ini merupakan pernyataan Yohanes dalam memberikan gambaran tentang Mesias sebagai raja penakluk dan yang akan melakukan penghakiman atas orang-orang yang menolak Dia, dan yang membawa keadilan serta kedamaian bagi mereka yang mengikuti Dia. Yohanes tahu persis tentang hal ini.

Akan tetapi, Mesias juga digambarkan dalam Alkitab sebagai seorang hamba yang menderita akibat perbuatan anak-anak Tuhan. Hal ini dengan jelas ditunjukkan dalam Yesaya 53 khususnya ayat 12 : "… ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak". Yohanes pembaptis juga mengerti hal ini, seperti yang diungkapkan dalam Yohanes 1:29 : "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia".

Yang tidak cukup diketahui oleh Yohanes Pembaptis, rupa-rupanya adalah bagaimana gambaran Mesias (yang Raja/Hakim) dan gambaran Mesias (yang hamba yang menderita) itu saling berinteraksi. Banyak orang beranggapan bahwa Mesias akan datang melakukan penghakiman-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kenyataannya, hal tersebut baru akan terjadi saat kedatangan-Nya yang kedua kali (lihat Kisah Para Rasul 1:11).

Orang-orang Israel bingung dengan sikap Yesus yang enggan bertindak sebagai pemimpin militer dan membebaskan bangsa Israel dari penindasan bangsa Romawi pada saat itu. Kebingungan ini diceritakan dalam Lukas 24:13-33, ketika Yesus bercakap-cakap dengan dua orang pengikut-Nya dalam perjalanan menuju ke Emaus setelah kebangkitan-Nya.

Pada awalnya mereka terhalang oleh sesuatu sehingga mereka tidak mengenali-Nya (ayat 16). Mereka mengatakan "kami mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel" (ayat 21). Harapan mereka benar, tetapi mereka salah memahami langkah pertama Tuhan dalam proses penebusan dosa dan pembebasan. Yesus mengkoreksi kesalahan mereka dalah ayat 25-26, dan mengatakan : " Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?".

Kesalahpahaman yang serupa terjadi pada pertanyaan yang diajukan oleh Yohanes Pembaptis dalam Matius 11:2. Sekalipun amat yakin pada awalnya bahwa Yesus adalah Pembebas bangsa Israel, namun pada perkembangan-perkembangan terakhir nyaris kehilangan keyakinannya. Yohanes Pembaptis mengharapkan Yesus akan menaklukkan tentara Roma dan menegakkan kembali kerajaan Israel seperti pada masa pemerintahan Daud, tetapi yang terjadi adalah sebaliknya. Yesus malah "mengajar dan berkhotbah di Galilea" (lihat Matius 11:1) tanpa sedikitpun bicara mengenai strategi militer. Yohanes Pembaptis memastikan ada sesuatu yang tidak beres. Apakah ia telah salah berpikir bahwa Yesus itu Mesias? Tetapi, jawaban Yesus dalam Matius 11:4-6 membuat jelas : "Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku".

Tindak perbuatan di atas merupakan hak istimewa seorang Mesias seperti yang dinubuatkan dalam Yesaya 29:18; 35:5-6; 61:1-3. Meskipun keraguan Yohanes itu wajar sebagai reaksi dari seorang manusia biasa. Maka Yesus mengakhiri jawaban-Nya dengan meneguhkan agar Yohanes tidak ragu. Mesias telah datang, dan segalanya pasti akan diungkapkan pada waktunya.