KONTRADIKSI ALKITAB
Minggu, 08 Juli 2012
Dimanakah Yesus Saat Berusia 12-30 Tahun?
Selasa, 18 Oktober 2011
APAKAH ALLAH PERJANJIAN LAMA KEJAM DAN TIDAK ADIL?
Minggu, 10 Juli 2011
MISTERI TRINITAS
PENDAHULUAN
“Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian” (2 Korintus 13:14).
Trinitas atau Tritunggal disebutkan oleh Rasul Paulus ketika dia menulis suratnya kepada jemaat di Korintus. Ini adalah ucapan salam atau doa berkat yang didasarkan pada ke-Tritunggal-an Allah. “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.” Kita hidup di tengah-tengah misteri yang tidak dapat dipahami. Kita sendiri merupakan bagian dari misteri itu. Bahkan anda mungkin tidak bisa memahami tentang misteri diri anda sendiri. Kadang-kadang baik Alkitab, Tuhan Yesus maupun Rasul Paulus berbicara tentang manusia sebagai dikotomi. Alkitab kadang-kadang menjelaskan kepada kita bahwa manusia terdiri dari psuche dan soma, atau jiwa dan tubuh. Tetapi yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana mungkin jiwa dan tubuh itu bersatu atau antara roh dan materi menjadi satu sehingga menjadi manusia.
Kadang-kadang Alkitab dan secara khusus Rasul Paulus menghubungkan kita sebagai trikotomi. Paulus menjelaskan bahwa keberadaan kita terdiri dari materi atau keberadaan fisik (somatikos). Ia juga menghubungkan kita sebagai pribadi yang berpikir (psuchekos), dan ia juga menghubungkan kita sebagai keberadaan rohani yang memiliki sensitivitas terhadap Roh Allah (pneumatikos).
Rabu, 08 Juni 2011
APAKAH ALKITAB ADALAH BUKU AMORAL?
PENDAHULUAN
Apakah ini berarti saya memaafkan/memaklumi pengajaran-pengajaran yang tidak pantas jika saya percaya bahwa Alkitab secara literal benar? Beberapa orang menginginkan saya berpikir demikian. Salah satu fitnahan dari sebagian orang yang menghina dan mentertawakan Alkitab adalah dengan mengatakan bahwa Kitab Suci ini penuh dengan kecacatan moral. Para pengejek ini mengaku menjadi sangat dikejutkan oleh banyaknya pengajaran immoralitas yang ditemukan dalam Alkitab, seolah-olah para pembaca literatur modern, misalnya novel modern, cerita fiksi, dan drama dapat dikejutkan dengan apa yang mereka temukan di dalam Alkitab! Meskipun demikian, ini adalah salah satu anak panah yang melesat dengan cepat menembus tubuh dari Firman Allah yang suci ini.
Salah satu immoralitas yang mereka tunjukkan berhubungan dengan perintah Allah yang ekstrim terhadap bangsa Kanaan kuno. Perintah itu dapat ditemukan dalam Yosua 6:17. Tidak ada keraguan tentang hal itu: perang suci dilaksanakan oleh bangsa Israel sebagai perintah Tuhan adalah benar-benar mengarah kepada pemusnahan bangsa Kanaan kuno ini. Alasan untuk perintah ini berasal dari Tuhan sangatlah nyata.
Sabtu, 28 Mei 2011
APAKAH ALKITAB PENUH KESALAHAN dan KONTRADIKSI?
PENDAHULUAN
Dapatkah saya percaya Alkitab secara literal benar ketika dikatakan bahwa Alkitab dipenuhi dengan kesalahan dan kontradiksi? Saya akan memulai dengan memprotes keras menentang kesan palsu yang ditinggalkan oleh para pengritik modern yang menyebabkan kesan bahwa Alkitab sarat dengan kesalahan. Pada tahun-tahun belakangan ini ada salah satu majalah popular di Amerika yang berisi artikel yang cukup panjang dan luas dengan judul “Twenty Thousand Errors in the Bible.” Jika para pengritik destruktif menggunakan kata-kata ini, maka mereka akan berkata bahwa Alkitab penuh dengan kesalahan-kesalahan besar. Nubuatan-nubuatan di dalamnya tidak digenapi, catatan sejarah di dalamnya bukanlah sejarah, kandungan sains di dalamnya bukanlah sains, kisah-kisah di dalamnya adalah mitos, fakta-fakta di dalamnya hanyalah dongeng, dan secara praktikal tidak ada yang dapat dipercaya di dalamnya. Bagi banyak orang, bahkan bagi banyak orang Kristen, infallibilitas nampak mati di hadapan sejumlah besar kesalahan yang dituduhkan ada di dalam Kitab Suci.
Senin, 28 Maret 2011
Misteri Satu Hari yang Hilang

Salah satu penemuan mereka yang dapat saya katakan menakjubkan adalah ketika mereka melakukan percobaan di Green Belt, Maryland. Percobaan mereka adalah men-cek kebenaran perhitungan manusia dalam sistem penanggalan yang dipakai sekarang ini, men-cek keabsahan dari posisi matahari, bulan, dan planet-planet di tata surya untuk jangka waktu 100 dan 1000 tahun ke belakang dari sekarang.
Sebenarnya inti utama dari percobaan mereka adalah agar mengetahui semua pergerakan alam semesta untuk masa yang akan datang, sehingga jika mereka akan mengorbitkan satelit, maka satelit tersebut akan diletakkan / di orbitkan pada posisi yang hampir tidak mungkin bertabrakkan dengan benda asing di alam semesta. Karena mereka berpikir bahwa sebuah satelit yang memakan biaya jutaan dollar Amerika, alangkah sayangnya jika sewaktu-waktu ditabrak misalnya oleh meteor atau komet.
Selasa, 01 Januari 2008
Menjawab Kontradiksi Alkitab Perjanjian Lama
Jika saat ini ada beberapa ralat atau catatan khusus pada Alkitab tertentu misalnya kesalahan cetak, perbedaan terjemahan dan lain-lain, maka itu adalah hal yang wajar terjadi dalam proses penerjemahan, penyalinan, percetakan yang dikerjakan manusia sepenuhnya. Begitu banyak Naskah Salinan Alkitab, dari ribuan hingga puluhan ribu jumlahnya. Naskah salinan ini disalin dari Naskah asli Alkitab yang sudah rusak dimakan waktu. Semua orang Kristen percaya Naskah Asli Alkitab tanpa salah sedikitpun. Dalam Naskah salinan yang jumlahnya ribuan hingga puluhan ribu, memang tampak adanya perbedaan-perbedaan di sana sini. Lalu, pertanyaannya mana naskah salinan yang bisa dipercaya tanpa salah dan sama dengan naskah asli? Saya dan Para Teolog sebagian besar percaya bahwa Naskah Salinan yang TANPA SALAH SEDIKITPUN dan SAMA DENGAN NASKAH ASLI ALKITAB adalah Naskah salinan Teks Masoretik (Masoretic Text=MT) untuk Perjanjian Lama dan Naskah salinan Textus Receptus (TR) untuk Perjanjian Baru. Mengapa demikian? Untuk hal ini sudah cukup banyak buku-buku yang menulis mengapa MT dan TR yang diterima dan diyakini tanpa salah sedikitpun.
Beberapa Terjemahan Alkitab yang mengacu pada Naskah salinan MT dan TR yaitu Alkitab berbahasa Inggris King James Version (KJV), New KJV (NKJV), KJ21 (King James abad 21) atau KJ2000, Modern KJV (MKJV), Literal Translation Version (LITV), juga Alkitab Indonesia Kitab Suci Indonesian Literal Translation (KS-ILT).
Sebagian Teolog berpendapat perbedaan-perbedaan dalam naskah salinan dapat dimaklumi karena teknologi belum secanggih sekarang, dan ada faktor human error. Bagi mereka, Ajaran Alkitab tidak mungkin salah membawa manusia pada konsep pengenalan Allah dan keselamatan yang benar (infallible). Dan selanjutnya kita juga harus yakin bahwa naskah asli Alkitab tidak salah sama sekali, kemungkinan salah yang disebut di atas hanya terjadi pada salinan dan terjemahan Alkitab yang berikutnya (inerransi). Kristen Fundamental percaya Tuhan memelihara Naskah MT dan TR tanpa kesalahansedikitpun,sehinggakitahari inibisa punyaAlkitabyang100% tanpa salah.
Inerransi adalah keyakinan bahwa Alkitab dan hanya Alkitab secara keseluruhan yakni Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah Firman Tuhan yang tertulis dan tanpa salah pada naskah aslinya. Konsep ini didasarkan pada keyakinan bahwa Allah yang benar dan berkuasa mampu menyatakan kehendak-Nya dengan benar dan sempurna. Allah adalah kebenaran, Dia tidak mungkin berdusta dan keliru dalam memimpin para penulis Alkitab (Ibrani 6:18, II Tim 2:13). Jadi Inerransi bukan merupakan hasil penyelidikan empiris karena telah menemukan naskah asli Alkitab lalu menyelidiki dan membuktikan tidak ada kesalahan di dalamnya. Naskah asli Alkitab sekarang sudah tidak ada --karena dimakan usia, yang ada hanya salinan-salinan dari naskah Asli Alkitab-- sehingga tidak mungkin membuktikan inerransi demikian pula pandangan yang menentangnya melalui pembuktian empiris.
Para penulis Alkitab menuliskan kebenaran melalui pengamatan hal-hal yang dilihat dan didengar secara akurat khususnya yang tetap dapat berlaku bagi orang-orang pada zamannya maupun para pembacanya di kemudian hari. Seseorang tidak boleh meneliti Alkitab dengan standard kebenaran yang berbeda dengan standard yang dipakai pada waktu penulisan. Standard berbeda ini harus diperhitungkan khususnya dalam meneliti tulisan mengenai deskripsi alam yang fenomenal, data ilmu pengetahuan yang tidak akurat, pemakaian bahasa hiperbol, pembulatan angka, kronologis tulisan masing-masing kitab sesuai tujuan penulisan, penggunaan kutipan bebas dan lain-lain. Alkitab bukan buku teks ilmiah yang bertujuan memberi data-data ilmiah dan sejarah tetapi bila di dalamnya ada pernyataan-pernyataan ilmu pengetahuan dan sejarah, pernyataan-pernyataan tersebut adalah benar, tidak palsu.
Para penulis Alkitab menuliskan ”kebenaran” dengan pengertian bahwa mereka menyampaikan sebagaimana adanya sesuai pengamatan. Yang disebut ’salah’ adalah menulis sesuatu yang tidak sebagaimana adanya. Menuliskan kebenaran tidak selalu berarti tepat secara teknis dalam setiap kata dan definisi sesuai standard ilmu pengetahuan atau bahasa modern. Sebagai contoh tulisan mengenai jumlah tentara & penduduk dalam Alkitab seringkali dibulatkan karena penulis memang tidak bermaksud menuliskan laporan sejarah yang akurat. Demikian pula pemakaian kutipan seringkali didasarkan pada ingatan dan tidak mengutip secara hurufiah tiap kata sama persis. Hal ini wajar dilakukan karena penulis mengutip untuk kepentingan pengajaran tertentu dan bukan sedang menulis skripsi. Alkitab harus dimengerti sesuai konteks waktu itu dan tujuan penulisannya. Hal utama dalam Alkitab adalah makna teologisnya dibandingkanketepatanteknissetiapkatadan data.
Keyakinan tentang Inerransi adalah keyakinan terhadap pribadi Allah yang tidak mungkin keliru dan mampu menyampaikan Firman-Nya dengan tepat sekalipun melalui manusia yang terbatas. Isi Alkitab adalah perkataan Allah sendiri sehingga isinya dapat diandalkan dan memiliki otoritas. Keyakinan Inerransi sangat penting bagi kita yang saat ini hanya memiliki terjemahan dari salinan-salinan naskah asli Alkitab yang tetap berfungsi dan memiliki otoritas. Melalui kritik teks salinan-salinan naskah Alkitab tersebut dipandang dapat merefleksikan naskah aslinya. Tuhan Yesus dan para rasul pada zamannya juga memakai salinan naskah Alkitab Perjanjian Lama dan mereka memperlakukannya sebagai perkataan Allah sendiri (Matius 1:22; 19:4; 24:15, Markus 12:26,36, Lukas 20:42).
Sulit untuk menempatkan Alkitab sebagai standard kebenaran dan sumber otoritas atasiman & kehidupan kita, jika kita menganggap di dalamnya terdapat kesalahan-kesalahan. Jika dalam hal data-data konkrit Alkitab bisa salah, bagaimana bisa menjamin kebenaran dalam hal-hal yang abstrak (doktrin).
“Kontradiksi” Alkitab dan bagian Alkitab yang sulit dipahami bukanlah hal yang baru bagi para Apologet (Pembela iman) Kristen maupun bagi pengkritik Kekristenan dari kaum non-Kristen dan atheis. Alkitab dari dulu memang selalu terus-menerus diserang. Dan apapun yang dikatakan kontradiksi tersebut sebenarnya sudah dijawab (1 Petrus 3:15):
Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat.
Sebagai anak Tuhan, kewajiban kita untuk menjelaskannya, dengan lemah lembut, bukankah dengan demikian Injil tetap diberitakan walaupun dengan maksud jahat, marilah kita tetap bersukacita. Menurut pendapat salah satu pakar Alkitab Josh McDowell : "Alkitabdapat dipercaya dan memiliki kejujuran secara historis".
Rasul Paulus pernah menyatakan hal ini dalam:
Filipi 1:15
Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik.
Filipi1:18
Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita.
Kita percaya bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan yang Sempurna (Perfect Word-Mazmur 119:140) dari Tuhan yang Sempurna (a Perfect God-Titus 1:2) dan diberikan kepada manusia dengan Cara yang Sempurna (a Perfect Manner-2 Pet 1:21, 2 Tim 3:16) serta
dipelihara Tuhan dalam bentuk yang Sempurna (Perfect Form-Mazmur 12:6-7).
Dalam buku ini ada 111 pertanyaan terhadap “kontradiksi” Alkitab Perjanjian Lama. Ada 17 pertanyaan yang penulis gabung menjadi beberapa pertanyaan saja, seperti bisa dilihat pada nomor 43-47. Kontradiksi pada bagian ini bisa dibuat menjadi 17 pertanyaan, namun tidak penulis lakukan, karena jawabannya sama untuk 17 pertanyaan tersebut. Jadi, jika mau ditotal, buku ini lebih kurang memuat 128 pertanyaan.
Dalam buku ini, semua ayat Alkitab berbahasa Indonesia diambil dari Alkitab terbitan LAI (Lembaga Alkitab Indonesia) Terjemahan Baru, kecuali disebutkan lain, maka akan ada keterangan tambahan versi Alkitab bahasa Indonesia selain LAI yang penulis kutip.
Untuk diketahui Septuaginta adalah Kitab Suci Perjanjian Lama dalam bahasa Ibrani yang diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani.
Jumat, 28 September 2007
157) Benarkah Korban Tebusan Kristus bagi semua orang termasuk Orang Fasik?
1 Timotius 2:5-6
2:5 Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,
2:6 yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.
Orang fasik dipakai sebagai tebusan bagi orang benar, dan pengkhianat sebagai ganti orang jujur. (Amsal 21:18)
Pertentangan ini mempertanyakan "Siapa yang menjadi korban tebusan dan untuk siapa". Shabbir menggunakan ayat dalam Markus 10:45 dan 1 Timotius 2:5-6 untuk menunjukkan bahwa Yesus telah menjadi tebusan bagi semua orang. Lalu ayat ini dibandingkan dengan Amsal 21:18 yang menyebutkan "Orang fasik dipakai sebagai tebusan bagi orang benar, dan pengkhianat sebagai ganti orang jujur".
Jumat, 21 September 2007
156) Yesus Dilahirkan Zaman Raja Herodes atau Zaman Kaisar Agustus?
Dalam Matius TERTULIS, "Yesus dilahirkan pada zaman raja Herodes", TETAPI dalam Lukas, "Yesus dilahirkan pada zaman Kaisar Agustus (sesudah zaman Herodes), yakni ketika diadakan sensus penduduk di Yudea".
JAWAB : (Salah memahami konteks historis)
Jumat, 14 September 2007
155) Dibenarkan karena Melakukan Hukum Taurat atau bukan?
Ketika menulis surat kepada orang-orang Roma, Paulus berkata, "...tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan". TETAPI sebaliknya, ketika menulis surat kepada orang-orang Galatia, Paulus mengatakan, "...tidak seorangpun dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat...". Dan yang paling konyol adalah ketika Paulus menulis surat yang kedua kepada orang-orang Korintus, ia mengatakan dengan sejujurnya, "...dalam kelicikanku, aku telah menjerat kamu dengan tipu daya" (al. KJV).
JAWAB : Kitab Roma 2:12-15
2:12 Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat.
2:13 Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.
2:14 Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri.
2:15 Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.
Galatia 2:16
Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorang pun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat.