Minggu, 20 Juni 2004

40) Bagaimana sikap Yesus ketika disalib?

40) Bagaimana sikap Yesus ketika disalib?
a. Pasrah dan lapang dada (Lukas 23:46).
b. Ketakutan (Markus 15:34; Matius 27:46).

JAWAB : (Kategori : salah memahami konteks ayat)
Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya. (Lukas 23:46)
Versus :
Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Markus 15:34)
Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Matius 27:46)

Lukas 23:46 tidak dapat dikatakan kontradiksi terhadap Kitab Markus dan Matius, karena kitab-kitab ini juga menulis hal yang sama tentang kepasrahan Yesus dalam penyerahan nyawa, sbb :
Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. (Matius 27:50)
Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya. (Markus 15:37)

Injil Yohanes pun menulis hal yang sama.
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. (Yohanes 19:30)
Mengenai seruan Yesus "Eli, Eli, lama sabakhtani?" sudah dijelaskan di atas (No.39).

Kamis, 10 Juni 2004

39) YESUS DISALIB MENGAPA BERTERIAK?

39) Kedatangan Yesus untuk disalib; Mengapa Ia berteriak Eli-Eli Lama Sabakhtani? MATIUS 26:1-2 VS MATIUS 27:46.

Dalam Matius 26, TERTULIS: "kedatangan Yesus adalah untuk disalibkan", TETAPI dalam Matius 27: "ketika disalib, Yesus berteriak minta tolong kepada Tuhan: Eli, Eli, lama sabakhtani!". (bertentangan konsep).

JAWAB : (Kategori : salah memahami konteks ayat)

"Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: 'Eli, Eli, lama sabakhtani?' Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" (Matius 27:46)

Yesus mengutip ayat dalam kitab Mazmur :
"Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku." (Mazmur 22:2)

Yesus Kristus tidak pernah memanggil Bapa dengan panggilan "Allah". Ia mengalami penderitaan dan kesakitan serta mengutip Mazmur di atas seperti yang diungkapkan oleh pemazmur. Mazmur 22:2 di atas sering diucapkan sebagai doa oleh kalangan Yahudi tatkala mereka mengalami penderitaan. Orang Indonesia juga, saat mengalami kedukaan pun sering menyanyikan lagu-lagu sedih.